BKKBN Intensifkan Upaya Preventif Guna Tekan Angka Stunting Nasional

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus memacu penguatan program pencegahan sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting di Indonesia. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menegaskan pentingnya fokus pada upaya preventif dengan menyasar kelompok-kelompok berisiko berdasarkan data terkini.

"Penajaman intervensi percepatan penurunan stunting pada aspek pencegahan menjadi kunci, dengan memperhatikan kelompok sasaran yang tepat berdasarkan data yang selalu diperbarui," ujar Hasto dalam sebuah kesempatan di Jakarta, baru-baru ini.

BKKBN telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mencapai target penurunan stunting. Salah satu program unggulan adalah Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting), yang secara khusus menyasar keluarga-keluarga dengan risiko stunting. Program ini meliputi:

  • Peningkatan asupan gizi
  • Penyediaan akses air bersih
  • Pencegahan pernikahan dini

Selain itu, BKKBN juga mendorong pemanfaatan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) sebagai sarana edukasi pranikah. Aplikasi ini memberikan informasi penting bagi calon pengantin mengenai kesiapan pernikahan dan perencanaan kehamilan yang sehat.

Elsimil tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga berfungsi sebagai wadah informasi bagi pasangan usia subur. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya perencanaan keluarga yang baik.

Penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) juga menjadi prioritas BKKBN. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah, dianggap krusial dalam upaya menekan angka stunting.

Hasto menekankan bahwa penanganan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Keberhasilan program ini tidak dapat hanya dibebankan kepada satu institusi saja. Komitmen dan kerjasama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.

"Masalah di lapangan seringkali terkait dengan koordinasi antara pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya. Penanganan stunting membutuhkan kebersamaan dan komitmen dari semua pihak," tegasnya.