Astra dan Pemerintah Bersinergi Tingkatkan Daya Saing IKM Nasional

Sinergi Astra dan Pemerintah Pacu Transformasi IKM

Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Yayasan Astra dan PT Astra Honda Motor dalam sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia. Program Pengembangan Kompetensi IKM dan Penguatan Rantai Pasok yang Berkelanjutan menjadi wadah untuk mencapai tujuan ini.

Inisiatif ini melampaui sekadar peningkatan keterampilan teknis. Program ini dirancang untuk mentransformasi IKM secara holistik, mencakup aspek sosial dan tata kelola. Tujuannya adalah agar IKM dapat berintegrasi secara efektif ke dalam rantai pasok industri yang lebih besar.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian, Dini Hanggandari, menekankan bahwa peluang bagi IKM untuk berkembang tetap terbuka lebar. Permintaan terhadap kendaraan bermotor yang terus meningkat, baik secara utuh maupun komponennya, menciptakan peluang signifikan bagi IKM lokal untuk berperan lebih besar dalam rantai pasok. Prediksi peningkatan ekspor kendaraan bermotor hingga 14 persen pada tahun 2025 menjadi indikator positif bagi IKM manufaktur otomotif.

Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Tujuannya adalah menciptakan SDM IKM yang tangguh, adaptif, dan mampu bersaing di era industri yang terus berkembang.

Ketua Pengurus Yayasan Astra, Rahmat Samulo, menegaskan komitmen yayasan terhadap aspek sosial. Yayasan Astra berupaya memberikan akses pengetahuan dan kesempatan usaha kepada pelaku IKM dari berbagai latar belakang. Pemberdayaan komunitas menjadi inti dari pendekatan yang dilakukan.

PT Astra Honda Motor, sebagai mitra industri tier 1, menekankan pentingnya evaluasi berbasis hasil nyata. Sistem pemantauan yang komprehensif diterapkan untuk memastikan IKM mengalami peningkatan kompetensi yang terukur dan mampu memenuhi standar industri yang lebih tinggi.

Salah satu indikator keberhasilan program ini adalah kemampuan IKM yang telah mandiri untuk menjadi mentor bagi pelaku lain di komunitasnya. Hal ini menciptakan ekosistem yang berkelanjutan, berkontribusi pada ketahanan ekonomi, dan membuka lapangan kerja baru.

Dalam acara tersebut, pemerintah dan mitra menyerahkan sertifikat kemandirian kepada delapan IKM yang telah mencapai standar kompetensi dan kemandirian usaha.

Sektor manufaktur saat ini mencakup sekitar 15 persen dari total sektor yang dibina oleh Yayasan Astra.

Ke depan, Yayasan Astra berencana untuk memperluas jangkauan program, menggandeng lebih banyak industri tier 1, dan mendorong partisipasi IKM lokal dalam rantai pasok utama. Kolaborasi antara berbagai pihak dianggap sebagai kunci untuk memastikan bahwa transformasi IKM tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga berlanjut dalam praktik usaha yang kompetitif dan beretika.