Banjir Rendam Tiga Desa di Tangerang Akibat Luapan Sungai Cimanceuri

Banjir Landa Kabupaten Tangerang Usai Hujan Deras Guyur Bogor

Kabupaten Tangerang, Banten, kembali dilanda bencana banjir pada Senin (3/3/2025). Bencana alam ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cimanceuri setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu sungai di Bogor dan beberapa wilayah Kabupaten Tangerang pada Minggu (2/3/2025). Tingginya intensitas hujan dalam durasi yang cukup panjang mengakibatkan peningkatan debit air sungai secara signifikan, hingga akhirnya mengakibatkan luapan yang merendam sejumlah permukiman warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, melalui akun Instagram resminya (@bpbd.kabtangerang), melaporkan bahwa genangan air di beberapa titik mencapai ketinggian lebih dari 40 sentimeter, atau setinggi paha orang dewasa. Kondisi ini menyebabkan ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi dan aktivitas masyarakat terganggu. BPBD Kabupaten Tangerang telah mengerahkan tim untuk melakukan assesment dan memberikan bantuan kepada para korban banjir.

Berikut rincian wilayah yang terdampak banjir berdasarkan data yang dirilis BPBD Kabupaten Tangerang:

  • Kampung Malang Nengah, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan: Banjir merendam 3 RT di 1 RW, dengan total 350 kepala keluarga (KK) atau sekitar 700 jiwa terdampak.
  • Perumahan Taman Cisoka Indah (TCI), Kecamatan Cisoka: Banjir terkonsentrasi di RT 17 Blok D, dengan 40 KK atau sekitar 137 jiwa terdampak. BPBD melaporkan bahwa genangan air di wilayah ini mulai surut sekitar pukul 05.00 WIB.
  • Desa Cirarab, Kecamatan Legok: Banjir merendam 2 RT di 1 RW, dengan total 77 KK atau sekitar 251 jiwa terdampak.

Tim BPBD Kabupaten Tangerang saat ini tengah fokus pada evakuasi warga terdampak, penyaluran bantuan logistik, dan pembersihan pasca-banjir. Upaya koordinasi dengan instansi terkait juga terus dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan di daerah terdampak. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat masih tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut. Masyarakat dihimbau untuk selalu memantau informasi terkini dari BPBD Kabupaten Tangerang melalui kanal-kanal resmi untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.

Kondisi ini sekali lagi menyoroti pentingnya upaya mitigasi bencana, khususnya di daerah-daerah rawan banjir. Perencanaan tata ruang wilayah yang baik, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang terintegrasi, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana sangat krusial untuk meminimalisir dampak kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas infrastruktur dan sistem peringatan dini untuk meminimalisir dampak bencana alam bagi warga Kabupaten Tangerang.