Danantara Akan Mengelola Aset GBK Sesuai Instruksi Presiden Prabowo
markdown Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Danantara untuk mengambil alih pengelolaan aset Gelora Bung Karno (GBK). Instruksi ini disampaikan pada sebuah Townhall Meeting dengan jajaran Danantara beberapa waktu lalu.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengkonfirmasi arahan tersebut. "Terkait aset kawasan GBK yang akan dialihkan pengelolaannya di bawah Danantara, betul itu adalah petunjuk dari Bapak Presiden dari saat beliau memberikan pengarahan dalam acara townhall Danantara beberapa hari yang lalu," ujarnya kepada awak media.
Saat ini, proses pengalihan aset dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) ke Danantara tengah dipersiapkan secara teknis. Prasetyo Hadi menambahkan bahwa koordinasi intensif sedang dilakukan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, dan pihak Danantara sendiri.
"Sehingga kami tentunya butuh waktu untuk mempersiapkan secara teknis pengalihan ini karena bagaimanapun aset GBK di bawah Kemensetneg bersifat pengelolaannya di bawah Badan Layanan Umum. Tentu ada perbedaan dengan proses pengalihan dari aset-aset di BUMN," jelas Prasetyo. Dia meminta semua pihak untuk bersabar karena proses koordinasi teknis masih berlangsung.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menghadiri Townhall meeting bersama jajaran BPI Danantara pada Senin (28/4). Pertemuan tersebut berlangsung tertutup, di mana Prabowo memberikan arahan strategis kepada Danantara. Informasi mengenai pengalihan aset GBK pertama kali diungkapkan oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, setelah pertemuan tersebut.
Rosan menjelaskan bahwa aset GBK, yang saat valuasi 8 tahun lalu mencapai US$ 25 miliar, akan dimasukkan ke dalam portofolio Danantara. "Akan dimasukkan aset lain dan itu adalah yang kita ada di sini, GBK. Yang ada di Mensetneg yang nilainya di value 8 tahun yang lalu itu nilainya US$ 25 miliar. Nah jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," katanya di Jakarta Convention Center (JCC).
Pengalihan aset GBK ini menandai langkah strategis pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Dengan pengelolaan di bawah Danantara, diharapkan aset GBK dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi perekonomian nasional.