Indonesia Siap Tingkatkan Impor dari AS Hingga 317 Triliun Rupiah: Fokus pada Sektor Energi dan Pertanian
Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis untuk memperkuat hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS) melalui komitmen peningkatan impor produk senilai 18 hingga 19 miliar dolar AS, atau setara dengan 300,6 triliun hingga 317,3 triliun rupiah. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perundingan untuk menurunkan tarif perdagangan yang dikenakan AS terhadap produk-produk ekspor Indonesia, yang saat ini mencapai 32 persen.
Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa komitmen impor ini akan difokuskan pada realokasi impor dari sektor energi dan pertanian AS. Pemerintah berencana meningkatkan impor komoditas energi seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG), Crude Palm Oil (CPO), dan gas alam. Sementara itu, dari sektor pertanian, impor akan difokuskan pada komoditas seperti gandum, kedelai, dan jagung.
"Dengan fokus pada sektor energi dan pertanian, komitmen impor senilai 19 miliar dolar AS ini dapat terpenuhi sepenuhnya," ujar Susiwijono di Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ia menambahkan bahwa meskipun opsi impor alutsista sempat dipertimbangkan selama proses negosiasi, fokus utama tetap pada sektor energi dan pertanian.
Inisiatif ini bukan semata-mata untuk menutupi defisit neraca dagang Indonesia dengan AS, melainkan lebih ditujukan untuk menciptakan keseimbangan perdagangan yang lebih adil dan saling menguntungkan. "Tema yang kami usung adalah fair and balance trade. Selain menawarkan peningkatan impor, kami juga meminta agar AS mengurangi tarif untuk 20 produk ekspor utama Indonesia," jelas Susiwijono.
Data dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) menunjukkan bahwa neraca perdagangan AS terhadap Indonesia mengalami defisit sebesar 17,9 miliar dolar AS pada tahun 2024. Namun, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren yang berbeda, di mana neraca perdagangan Indonesia terhadap AS selalu mencatatkan surplus selama 10 tahun terakhir. Pada tahun 2024, surplus perdagangan Indonesia dengan AS mencapai 16,84 miliar dolar AS.
Dengan adanya komitmen ini, pemerintah Indonesia berharap dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan AS, yang tidak hanya meningkatkan volume perdagangan, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.