Pemerintah Integrasikan Coding dan Kecerdasan Buatan dalam Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah

Pemerintah Indonesia berencana mengintegrasikan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Langkah ini menandai upaya signifikan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan serta peluang di era teknologi yang terus berkembang.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital siswa, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai etika digital. Kurikulum yang dirancang akan memadukan aspek teknis coding dan AI dengan pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat digunakan secara bertanggung jawab dan bijaksana.

Implementasi kurikulum baru ini dijadwalkan mulai pada tahun ajaran 2025-2026, dengan fokus awal pada siswa kelas 5 SD. Mata pelajaran coding dan AI akan ditawarkan sebagai mata pelajaran pilihan, memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk memilih bidang yang paling sesuai dengan minat dan bakat mereka. Pemerintah berharap bahwa pendekatan ini akan mendorong partisipasi aktif dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kemendikdasmen telah menyelesaikan penyusunan naskah akademik dan capaian pembelajaran untuk mata pelajaran coding dan AI. Saat ini, dokumen-dokumen tersebut sedang menunggu pengesahan melalui peraturan menteri. Selain mempersiapkan kurikulum, pemerintah juga berupaya untuk menyediakan infrastruktur digital yang memadai untuk mendukung implementasi program ini. Rencananya, perangkat pembelajaran digital akan diluncurkan pada 2 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Guna memastikan keberhasilan program ini, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada pelatihan guru. Anggaran khusus telah dialokasikan untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar coding dan AI secara efektif. Kemendikdasmen juga menjalin kerjasama dengan berbagai mitra strategis untuk mendukung program digitalisasi pendidikan ini.

Abdul Mu'ti menyampaikan optimisme bahwa program ini akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mewujudkan visi pendidikan digital yang inklusif dan berkualitas.