Bank Mandiri Optimistis Hadapi Imbas Perang Dagang Global Terhadap Perekonomian Nasional
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan pandangannya mengenai potensi dampak perang dagang global, yang dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat, terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Dalam keterangan pers yang diselenggarakan secara virtual pada hari Selasa, 29 April 2025, Darmawan menyoroti bahwa eskalasi ketegangan perdagangan dapat memengaruhi arus modal yang masuk ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, serta berpotensi menimbulkan dampak negatif pada dinamika pasar dan aktivitas perdagangan internasional.
Kendati demikian, Darmawan meyakini bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul akibat perang dagang tersebut. Ia menekankan bahwa tingkat inflasi yang terkendali dan cadangan devisa yang memadai menjadi fondasi yang kokoh bagi stabilitas ekonomi Indonesia. Lebih lanjut, Darmawan menegaskan pentingnya koordinasi yang erat dan implementasi kebijakan yang tepat antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.
Dengan mempertimbangkan fundamental ekonomi yang solid, Bank Mandiri melihat adanya peluang untuk pertumbuhan kredit. Bank akan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, dengan fokus pada sektor-sektor yang memiliki risiko yang terkelola dengan baik. Strategi ini, menurut Darmawan, akan memungkinkan Bank Mandiri untuk menjaga kualitas aset secara berkelanjutan di tengah volatilitas pasar. Bank Mandiri juga terus memperkuat manajemen risiko dan meningkatkan pemanfaatan inovasi digital untuk mendukung penyaluran kredit yang efektif dan berkelanjutan.
Pada Maret 2025, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tercatat sebesar 17% secara tahunan, melampaui rata-rata pertumbuhan perbankan nasional yang sebesar 9,16%. Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang positif, rasio kredit macet (NPL) Bank Mandiri berada pada level 1,01%, jauh di bawah rata-rata industri yang sebesar 2,18%. Hal ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri terhadap prinsip kehati-hatian dan kualitas penyaluran kredit. Darmawan optimis bahwa dengan fundamental yang solid, transformasi digital yang progresif, dan manajemen risiko yang disiplin, Bank Mandiri dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan memberikan kontribusi positif bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun dan di tahun-tahun mendatang.
Bank Mandiri akan terus beradaptasi dengan dinamika pasar global dan domestik, serta mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.