Antusiasme Umat, Puluhan Ribu Peziarah Padati Basilika Santa Maria Maggiore
markdown Gelombang peziarah membanjiri Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, pada akhir pekan lalu. Lebih dari 30.000 orang berbondong-bondong datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Fransiskus.
Antrean panjang terlihat sejak pagi hari, sebelum basilika dibuka untuk umum pada pukul 07.00 waktu setempat. Para peziarah, yang datang dari berbagai penjuru dunia, rela menunggu demi dapat mendekati makam Paus Fransiskus. Setelah pintu dibuka, mereka langsung memadati basilika dan memanjatkan doa di depan makam sederhana sang Bapa Suci.
Pihak berwenang mengimbau para peziarah untuk tidak berlama-lama di depan makam, mengingat ribuan orang lainnya masih menunggu giliran untuk masuk. Pada sore harinya, ratusan kardinal juga berkumpul di basilika untuk memanjatkan doa bagi mendiang Paus.
Paus Fransiskus wafat pada Senin (21/4) setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat pneumonia ganda. Sebelum meninggal, Paus telah berwasiat agar dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, sebuah keputusan yang berbeda dari tradisi pemakaman Paus di Vatikan. Ia ingin dimakamkan di tempat suci Maria, tempat ia biasa berdoa sebelum dan sesudah perjalanan apostoliknya.
Wasiat Paus Fransiskus juga mencakup permintaan agar makamnya terletak di antara Kapel Pauline dan Kapel Sforza, di dalam tanah, tanpa ornamen khusus selain tulisan "Franciscus". Makamnya kini terletak di lorong samping basilika, dengan marmer sederhana bertuliskan "Franciscus", sesuai dengan permintaannya.
Basilika Santa Maria Maggiore, yang didirikan pada tahun 432 M, menyimpan relik palungan tempat bayi Yesus dibaringkan di Betlehem, serta ikon Maria Salus Populi Romani. Tempat ini menjadi tujuan ziarah penting bagi umat Katolik dari seluruh dunia.