Cianjur Berpacu dengan Waktu: Pembersihan Lumpur Intensif Pascabanjir

Tiga hari pascabencana banjir lumpur yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, upaya pembersihan terus digenjot oleh tim gabungan. Fokus utama saat ini adalah menyingkirkan material sisa banjir yang menumpuk di berbagai lokasi terdampak.

Di Perum Puncak Manis, Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu, terlihat kesibukan petugas dari berbagai instansi yang bahu-membahu membersihkan lumpur. Alat berat seperti ekskavator dan dump truck dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan. Mobil pemadam kebakaran juga turut membantu dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi ke rumah-rumah warga yang tertimbun lumpur. Upaya ini dilakukan untuk membersihkan dan meminimalkan kerusakan lebih lanjut pada bangunan tempat tinggal warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menjelaskan bahwa penanganan dampak banjir telah menjangkau seluruh wilayah terdampak yang tersebar di tiga kecamatan. Prioritas saat ini adalah Perum Puncak Manis, mengingat ketebalan lumpur di lokasi tersebut cukup signifikan. Kondisi ini memerlukan pengerahan alat berat dan mobil pemadam kebakaran secara intensif.

Selain masalah lumpur, beberapa rumah warga juga mengalami kerusakan struktural, seperti tembok yang jebol akibat terjangan aliran lumpur yang deras. Beberapa warga terdampak telah kembali ke rumah masing-masing untuk mulai membersihkan dan memperbaiki kerusakan. Namun, sebagian lainnya masih memilih untuk mengungsi di rumah saudara dan kerabat karena kondisi rumah yang belum memungkinkan untuk dihuni.

Ketua Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Cianjur, Daryana, mengungkapkan bahwa proses pembersihan sempat terkendala oleh saluran pembuangan air yang tersumbat oleh sampah dan sedimen. Ukuran saluran yang relatif kecil juga menjadi faktor penghambat, karena lumpur tidak dapat mengalir dengan lancar saat disemprot air. Akibatnya, lumpur harus diangkut secara manual menggunakan truk. Saat ini, upaya normalisasi saluran air tengah dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pembersihan.

Sebelumnya, banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (26/4/2025) telah menyebabkan dampak yang cukup besar di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 1.100 rumah warga terendam banjir, tersebar di tiga kecamatan: Mande, Karangtengah, dan Sukaluyu. Selain merendam rumah warga, banjir juga merusak sejumlah bangunan, infrastruktur, 10 unit mobil, dan belasan sepeda motor. Kerugian akibat bencana ini masih dalam proses pendataan dan perhitungan oleh pihak terkait.