Bencana Lumpur Panas Landa Mandailing Natal: Puluhan Titik Semburan Ancam Kehidupan Warga

Bencana alam melanda Desa Roburan Dolok, Mandailing Natal, Sumatera Utara, dengan munculnya puluhan titik semburan lumpur panas yang semakin meluas. Fenomena ini tidak hanya merusak lahan pertanian produktif, tetapi juga mencemari sumber air bersih yang vital bagi kehidupan masyarakat setempat.

Sesuai laporan yang dihimpun, saat ini terdapat sedikitnya 21 titik semburan lumpur bercampur air panas yang tersebar di berbagai lokasi, terutama di area perkebunan milik warga. Diameter semburan bervariasi, namun dampak yang ditimbulkan sangat signifikan. Khoiruddin, seorang warga Desa Roburan Dolok, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini, yang telah melumpuhkan aktivitas pertanian warga. Tanaman-tanaman mati akibat paparan lumpur panas, sawah-sawah tidak dapat digarap, dan yang paling mengkhawatirkan, sumber air bersih yang mengaliri empat desa tercemar.

Meluasnya semburan lumpur panas ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius. Kebun karet, sumber penghasilan utama warga, mengalami kerusakan parah. Sawah-sawah yang menjadi sumber pangan juga tidak dapat diolah, mengancam ketahanan pangan masyarakat. Lebih jauh lagi, kualitas udara di sekitar lokasi semburan juga memburuk, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan bagi warga.

Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal telah merespons kejadian ini dengan melakukan koordinasi dan upaya penanganan. Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan lumpur panas tersebut tidak mengandung racun atau zat berbahaya bagi kesehatan. Namun demikian, ia tetap mengimbau warga untuk berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di sekitar lokasi semburan. Pemerintah daerah juga telah bersurat kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera melakukan peninjauan dan penelitian lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah wilayah tersebut masih layak untuk dihuni dan memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat yang terdampak.

Kementerian ESDM diharapkan segera menurunkan tim ahli untuk melakukan kajian komprehensif terhadap fenomena semburan lumpur panas ini. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan terkait langkah-langkah mitigasi dan penanganan yang diperlukan. Prioritas utama adalah melindungi keselamatan warga, memulihkan sumber air bersih, dan membantu warga untuk kembali mengelola lahan pertanian mereka.

Berikut dampak yang dirasakan warga:

  • Lahan pertanian rusak
  • Sumber air bersih tercemar
  • Kualitas udara memburuk
  • Ancaman kesehatan
  • Kerugian ekonomi

Penanganan bencana semburan lumpur panas ini membutuhkan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan masyarakat. Dengan upaya bersama, diharapkan dampak negatif dari bencana ini dapat diminimalkan dan kehidupan masyarakat Desa Roburan Dolok dapat segera pulih.