Alih Fungsi Lahan di Sekitar YIA, Kenangan Penghijauan Warga Kulon Progo Pupus

Kulon Progo, DI Yogyakarta – Pemandangan kontras terlihat di sisi selatan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Jika sebelumnya hamparan hijau menyejukkan mata, kini sebagian lahan tersebut tampak terbuka setelah penebangan pohon. Program penghijauan yang sempat menjadi kebanggaan warga kini menyisakan kenangan.

Eko Heriyanto, seorang warga dari Kalurahan Sindutan, mengungkapkan kesedihannya. Ia adalah bagian dari masyarakat yang terlibat langsung dalam penanaman ribuan pohon di area tersebut, antara tahun 2019 hingga 2021. Inisiatif ini merupakan bagian dari program penghijauan pesisir yang dicanangkan oleh BPDAS HL Serayu Opak Progo (KLHK). Cemara udang dan pandan yang dulunya tumbuh subur, kini banyak yang hilang.

"Dulu hijau dan asri, sekarang jadi sangat terbuka," ujar Eko dengan nada prihatin.

Program penghijauan ini awalnya dirancang untuk mencakup lahan seluas 50 hektar yang tersebar di empat kalurahan: Glagah, Sindutan, Palihan, dan Jangkaran. Berbagai jenis bibit pohon ditanam, termasuk:

  • 100.000 bibit pandan-pandanan
  • 33.000 bibit cemara udang
  • 4.400 bibit ketapang
  • 2.200 bibit keben
  • 4.400 bibit nyamplung

Eko dan kelompoknya bertanggung jawab atas 7 hektar lahan di Sindutan. Mereka menanam di atas lahan bekas tambak udang yang kondisi tanahnya kurang subur. Kondisi ini mengharuskan mereka membawa tanah dari kampung dan membuat media tanam sendiri. Meskipun banyak pohon mati pada awalnya, mereka tidak menyerah dan terus berupaya hingga pohon-pohon tersebut tumbuh besar.

"Dulu hanya segenggam kecil, sekarang batangnya sudah ada yang berdiameter 15-20 cm. Kami menanamnya dengan susah payah," kenang Eko.

Setelah proyek penghijauan selesai, pengelolaan lahan diserahkan kepada BPDAS, yang kemudian mengalihkan pemeliharaan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Namun, kini sebagian besar pohon ditebang karena lahan tersebut akan dialihfungsikan untuk program ketahanan pangan. Lahan tersebut merupakan milik Keraton Yogyakarta.

"Sebagai warga, kami patuh pada keputusan Keraton," kata Eko dengan nada pasrah.

Di sisi lain, harapan baru muncul di bagian timur Bandara YIA. Warga kembali menanam 300 pohon cemara udang di Kalurahan Glagah, sebagai bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana. Penanaman pohon ini dilakukan di tepi laut, menyambung ke arah laguna.

"Penanaman ini bertujuan untuk mitigasi bencana seperti gelombang tinggi dan abrasi, serta mengganti pohon-pohon yang rusak akibat pasir," jelas Sigit Pramono, Lurah Glagah.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk relawan pantai, BPBD, pelajar, dan pegawai pemerintahan. Selain untuk mitigasi bencana, penanaman pohon ini juga bertujuan untuk mendukung Glagah sebagai destinasi wisata.