Pencurian Besi JPO di Cakung Dikecam, Pejabat Bina Marga: Tindakan Merugikan Masyarakat
Aksi pencurian besi pada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah Cakung, Jakarta Timur, menuai kecaman dari Kepala Suku Dinas (Kasudin) Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu. Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pemborosan dan kerugian bagi masyarakat luas.
"Infrastruktur publik ini adalah milik kita bersama, dibangun dan difungsikan untuk kepentingan bersama. Sangat disayangkan jika ada oknum yang merusak atau mencuri fasilitas ini," ujar Benhard dengan nada prihatin. Ia menambahkan bahwa perusakan tidak hanya terjadi pada JPO, tetapi juga pada fasilitas publik lainnya seperti halte bus yang kerap menjadi sasaran vandalisme.
Benhard mengimbau seluruh masyarakat untuk turut serta menjaga fasilitas publik yang ada. "Mari bersama-sama kita merawat dan menjaga infrastruktur ini agar tetap berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh warga," ajaknya.
Saat ini, tim Bina Marga Jakarta Timur tengah melakukan perbaikan terhadap sejumlah JPO di kawasan Cakung yang mengalami kerusakan. Benhard menjelaskan bahwa perbaikan ini mencakup perencanaan dan penataan ulang JPO yang ada di sepanjang Jalan Raya Bekasi.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga Jakarta, Wiwik Wahyuni, menginformasikan bahwa perbaikan JPO Tipar di Cakung diperkirakan akan memakan waktu antara satu hingga dua bulan. Saat ini, JPO tersebut belum dapat digunakan oleh masyarakat karena masih dalam tahap perbaikan intensif.
"Kami telah memulai perbaikan JPO Tipar dan menargetkan penyelesaian dalam waktu dekat agar masyarakat dapat segera memanfaatkannya kembali," kata Wiwik.
Selain JPO di Cakung, Dinas Bina Marga juga berencana melakukan perbaikan serupa pada sejumlah jembatan penyeberangan lainnya di berbagai wilayah Jakarta. Langkah ini merupakan upaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki dalam melintasi jalan-jalan utama di ibu kota.
Perbaikan JPO ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas. Masyarakat diimbau untuk bersabar selama proses perbaikan berlangsung dan tidak melakukan tindakan yang dapat menghambat pekerjaan petugas.