Bencana Hidrometeorologi di Sukabumi: Tiga Meninggal, Lima Hilang, Ratusan Mengungsi

Bencana Hidrometeorologi Landa Sukabumi, Tiga Warga Meninggal Dunia

Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilanda bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Hujan ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan bencana alam tersebut, yang hingga saat ini masih terus dipantau perkembangannya oleh pihak berwenang. Berdasarkan data sementara dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat tiga warga meninggal dunia, lima orang masih dinyatakan hilang, dan lebih dari 300 jiwa terpaksa mengungsi.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menjelaskan bahwa angka korban dan wilayah terdampak masih berpotensi bertambah mengingat proses pendataan lapangan masih terus berlangsung. Daeng mengungkapkan bahwa hingga Jumat sore, 7 Maret 2025, bencana telah menjangkau 26 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Kondisi ini menunjukkan meluasnya dampak bencana dan menuntut respon cepat dan terkoordinasi dari berbagai pihak.

Rincian Korban dan Lokasi Terdampak

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga korban meninggal dunia ditemukan di dua lokasi berbeda. Satu korban ditemukan di Kecamatan Simpenan, sementara dua korban lainnya ditemukan di Kecamatan Palabuhanratu. Adapun lima orang yang masih dinyatakan hilang terdiri dari dua orang di Kecamatan Simpenan dan tiga orang di Kecamatan Lengkong. Tim SAR gabungan dan relawan saat ini tengah fokus melakukan pencarian terhadap para korban yang hilang tersebut.

Hambatan Pencarian dan Upaya Penanganan Bencana

Cuaca buruk dan kondisi medan yang sulit menjadi kendala utama dalam proses pencarian korban. Daeng Sutisna menambahkan bahwa tim pencari terus bekerja keras menyisir lokasi-lokasi terdampak, khususnya di Kecamatan Simpenan dan Lengkong, yang menjadi pusat perhatian utama mengingat masih ada korban yang belum ditemukan. Upaya penanganan bencana ini membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang baik antara BPBD, tim SAR, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat.

Selain korban jiwa, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kerugian materiil lainnya. Belum ada data pasti mengenai besaran kerugian tersebut, namun diperkirakan akan cukup signifikan mengingat luasnya wilayah terdampak. BPBD Kabupaten Sukabumi terus melakukan pendataan dan assessment untuk merumuskan langkah-langkah penanganan pasca bencana.

Langkah-langkah Ke Depan

Pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi tengah fokus pada tiga hal utama dalam penanganan pasca-bencana ini: pertama, pencarian dan penyelamatan korban hilang; kedua, pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, termasuk makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara; dan ketiga, pemulihan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat terdampak. Ketersediaan bantuan logistik dan dukungan dari berbagai pihak sangat krusial dalam proses penanganan bencana ini.

Proses pemulihan pasca bencana membutuhkan waktu dan upaya yang terstruktur. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya tersebut, guna meringankan beban para korban dan mempercepat pemulihan daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi ini.