Antisipasi Aksi Pencurian, Area Bawah Tol Dekat JIS Dilengkapi Pengamanan Ekstra
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mengambil langkah proaktif untuk mencegah terulangnya aksi pencurian pelat besi di area bawah jalan tol yang berlokasi dekat Jakarta International Stadium (JIS). Tindakan preventif ini dilakukan di wilayah RT 10/RW 08, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang sebelumnya menjadi lokasi maraknya kehilangan pelat besi.
Menurut Direktur Operasi PT CMNP, Djoko Sapto Mulyo, langkah awal yang diambil adalah pemasangan pagar di sekitar area kolong tol. "Kami melakukan pemagaran untuk mempersempit ruang gerak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya saat diwawancarai di Polres Metro Jakarta Utara.
Selain memperketat pengamanan dengan pagar, CMNP juga mengganti material pelapis beton kolong tol. Pelat besi yang sebelumnya digunakan diganti dengan Fiber Reinforced Polymer (FRP), sebuah alternatif yang dinilai tidak memiliki nilai ekonomis yang menarik bagi pelaku pencurian.
"Kami melakukan penggantian material pelapis bukan lagi dengan pelat besi, karena pelat memiliki nilai ekonomis yang mendorong orang untuk mengambilnya," jelas Djoko. FRP dipilih karena terbuat dari bahan seperti karet yang tidak memiliki nilai jual tinggi setelah terpasang.
Djoko menambahkan, "Material FRP ini seperti karet yang setelah dipasang tidak memiliki nilai ekonomis. Dengan penggantian material ini, kami harapkan dapat meminimalkan kasus-kasus pencurian yang terjadi."
Meskipun tidak memiliki nilai ekonomi setinggi pelat besi, FRP tetap mampu memberikan kekuatan yang setara pada struktur beton tol. Dengan demikian, penggantian material ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah pencurian, tetapi juga tetap menjaga kualitas dan keamanan konstruksi.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sekitar 400 lembar pelat besi yang berfungsi sebagai pelapis beton kolong tol di wilayah RT 10, RW 08, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah hilang akibat dicuri. Menurut keterangan warga setempat, Muin, aksi pencurian pelat besi ini telah terjadi secara bertahap sejak tahun 2016.
Dengan adanya upaya pemagaran dan penggantian material pelapis beton kolong tol ini, diharapkan kasus pencurian serupa tidak akan terulang kembali, sehingga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol dapat terjamin.