Persiapan Matang: Indonesia Siap Sambut Jemaah Haji 2025 di Tanah Suci

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, menegaskan kesiapan optimal dalam menyambut kedatangan jemaah haji tahun 1446 Hijriah atau 2025 di Tanah Suci. Persiapan komprehensif ini mencakup berbagai aspek krusial guna memastikan kelancaran dan kenyamanan ibadah bagi seluruh jemaah.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Muchlis M. Hanafi, mengungkapkan bahwa jemaah haji asal Indonesia dijadwalkan mulai memasuki asrama haji pada tanggal 1 Mei 2025, dengan penerbangan perdana menuju Arab Saudi direncanakan pada 2 Mei 2025. "Kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, terutama di Arab Saudi, saat ini sudah sangat baik. Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Agama, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapkannya secara cermat dan teliti, dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jemaah haji," ujar Muchlis di Jakarta.

Fokus utama persiapan di Arab Saudi meliputi lima aspek utama:

  • Akomodasi: Kementerian Agama telah menyiapkan 205 hotel di Mekkah dan 95 hotel di Madinah sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi jemaah haji Indonesia. Total, sebanyak 203.320 jemaah haji reguler akan difasilitasi di 300 hotel yang berlokasi di Mekkah dan Madinah. Jarak terjauh hotel dari Masjidil Haram di Mekkah adalah 4,5 kilometer, sementara seluruh hotel di Madinah berada di wilayah Markaziyah yang strategis.
  • Transportasi: Layanan transportasi mencakup tiga area penting:
    • Transportasi antar kota perhajian, melayani rute Madinah - Mekkah, Jeddah - Mekkah, Mekkah - Jeddah, dan Mekkah - Madinah.
    • Bus shalawat, yang akan secara rutin mengantar dan menjemput jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya, memastikan akses yang mudah dan nyaman.
    • Transportasi khusus selama puncak ibadah haji di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armina), yang merupakan fase krusial dalam pelaksanaan haji.
  • Konsumsi: Kementerian Agama telah menjalin kemitraan dengan 55 perusahaan katering untuk menyediakan makanan berkualitas dan bergizi bagi jemaah. Sebanyak 84 kali makan akan disiapkan selama jemaah berada di Mekkah, serta 15 kali makan selama puncak haji di Armina. Sementara itu, selama di Madinah, jemaah akan menerima 27 kali makan yang disiapkan oleh 21 perusahaan katering. "Secara keseluruhan, kami menyiapkan 127 kali makan untuk setiap jemaah haji selama berada di Arab Saudi. Ini berarti kami harus menyiapkan sekitar 25,8 juta kotak makanan," jelas Muchlis.
  • Layanan Umum: Layanan umum mencakup berbagai fasilitas dan bantuan yang dibutuhkan jemaah selama berada di Tanah Suci, seperti pelayanan kesehatan, bimbingan ibadah, dan informasi penting lainnya.
  • Layanan Puncak Haji (Masyair Muqaddasah): Untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan jemaah selama puncak ibadah haji, Kementerian Agama bekerja sama dengan delapan perusahaan yang akan melayani jemaah selama periode 8-13 Zulhijjah. Keterlibatan delapan perusahaan ini merupakan inovasi baru dalam pelayanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. "Delapan perusahaan ini akan melayani jemaah haji mulai dari kedatangan hingga kepulangan, termasuk selama masa puncak di Arafah-Muzdalifah-Mina," tambah Muchlis.

Dengan persiapan yang matang dan terkoordinasi, Pemerintah Indonesia berupaya memberikan pengalaman ibadah haji yang lancar, nyaman, dan berkesan bagi seluruh jemaah di tahun 2025.