Gestur Simpatik Bobby Nasution: Hormat kepada Komarudin Watubun Usai Pemecatan dari PDIP
Pertemuan antara Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dan anggota Komisi II DPR RI, Komarudin Watubun, memunculkan momen menarik perhatian. Sebelum rapat kerja antara Komisi II DPR bersama Menteri Dalam Negeri dan para gubernur se-Indonesia pada Selasa (29/4/2025), Bobby Nasution terlihat memberikan salam hormat kepada Komarudin Watubun.
Momen tersebut menjadi sorotan karena Komarudin Watubun merupakan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan yang menandatangani surat pemecatan Bobby Nasution dari partai. Gestur hormat yang diberikan Bobby terjadi secara spontan. Saat Bobby tengah duduk di ruang rapat Komisi II, ia tiba-tiba bangkit dan menghampiri Komarudin untuk memberikan salam.
Latar Belakang Pemecatan Bobby Nasution
Pemecatan Bobby Nasution dari PDI Perjuangan terjadi pada Senin, 16 Desember 2024. Keputusan ini diambil setelah Bobby dianggap melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta Kode Etik dan Disiplin partai. Pelanggaran tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Alasan utama pemecatan Bobby adalah karena ia tidak mendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung oleh PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sebaliknya, Bobby Nasution secara terbuka memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam SK pemecatan tersebut, PDI Perjuangan menegaskan bahwa kader partai harus memiliki militansi dan kepatuhan terhadap aturan internal. Dukungan Bobby Nasution terhadap pasangan calon yang berbeda dianggap sebagai tindakan yang mencederai perjuangan partai.
"(Keputusan Bobby Nasution) Merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin Partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat," demikian bunyi kutipan dalam SK tersebut.
Momen pertemuan dan salam hormat antara Bobby Nasution dan Komarudin Watubun menjadi simbol dinamika politik yang terjadi pasca-pemecatan. Gestur Bobby Nasution ini menunjukkan sikap yang tetap menghormati meskipun ada perbedaan pandangan politik yang mendalam.