Gubernur Kalimantan Timur Soroti Infrastruktur Jalan yang Mengkhawatirkan di Hadapan Komisi II DPR RI, Kaitkan dengan IKN
Dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, menyoroti kondisi infrastruktur jalan di provinsinya yang dinilai masih memprihatinkan. Agenda yang berlangsung di Gedung DPR, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025), menjadi platform bagi Rudy untuk menyuarakan aspirasi terkait pembangunan infrastruktur yang belum merata di Kaltim.
Rudy Mas'ud memaparkan bahwa meskipun Indonesia akan segera memasuki usia 80 tahun kemerdekaan, masih banyak wilayah di Kaltim yang belum merasakan dampak pembangunan infrastruktur yang memadai. Ia mencontohkan kondisi jalan yang rusak dan berlumpur, yang menghambat aktivitas masyarakat dan berpotensi mengganggu konektivitas antar wilayah.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy menayangkan video yang menggambarkan secara nyata kondisi jalan rusak di Kaltim. Video tersebut memperlihatkan sebuah mobil SUV yang kesulitan melintasi jalan berlumpur, menjadi bukti visual yang kuat mengenai kondisi infrastruktur yang memprihatinkan. Rudy juga menyampaikan rencana pembangunan akses jalan di perbatasan Kalimantan Timur sepanjang 1.038 kilometer yang telah dikoordinasikan dengan Pangdam dan melibatkan Kementerian Pertahanan.
"Kemarin kami sempat berkoordinasi dengan Pangdam bahwa Menhan akan melakukan pembangunan akses jalan di daerah perbatasan, ini menjadi sangat penting karena kita menghubungkan transkalimantan mulai dari Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah," kata Rudy.
Lebih lanjut, Rudy Mas'ud menekankan bahwa Kaltim memiliki potensi yang luar biasa, terutama dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah tersebut. Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih besar terhadap pembangunan infrastruktur di Kaltim, mengingat peran strategis provinsi ini sebagai wajah baru Indonesia.
Menurutnya, kondisi jalan yang rusak saat ini mencerminkan wajah Indonesia yang belum sepenuhnya merdeka dalam hal infrastruktur. Ia berharap Kaltim, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Brunei Darussalam dan Malaysia, dapat menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur nasional.
"Inilah wajahnya Indonesia itu, saya nggak banyak Pak Ketua yang ingin disampaikan. Bahwa perlu memang kita perhatikan berkaitan dengan Kalimantan Timur karena berkaitan dengan kedaulatan negara kita berbatasan langsung dengan negara tetangga satu pulaunya adalah Brunei dan Malaysia, jadi ini sedikit gambaran," imbuhnya.