Kontroversi Ujian Biologi: Oknum Guru di Bandung Barat Diduga Minta Siswa Gambarkan Organ Reproduksi, Reaksi Keras dari Gubernur Jawa Barat

Kasus dugaan penyimpangan dalam proses belajar mengajar kembali mencoreng dunia pendidikan. Kali ini, sorotan tertuju pada seorang guru Biologi di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, yang diduga memberikan tugas kontroversial kepada siswanya.

Kejadian ini bermula ketika sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang siswa tengah menggambar organ reproduksi manusia. Gambar tersebut, berdasarkan informasi yang beredar, merupakan jawaban dari soal ujian mata pelajaran Biologi. Penelusuran lebih lanjut mengarah pada seorang guru bernama Wety Yuningsih dari SMA Negeri 1 Cililin, KBB, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembuatan dan penyebaran video tersebut.

Wety Yuningsih, dalam video klarifikasinya yang diunggah pada hari Senin (28/4/2025), membenarkan bahwa konten tersebut dibuat saat dirinya menggelar ujian tentang sistem reproduksi manusia. Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang timbul akibat tindakannya. Wety berdalih bahwa tujuan dari ujian tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem reproduksi manusia.

"Nama saya Wety Yuningsih, guru Biologi yang sudah membuat video tentang ujian reproduksi manusia," ujarnya dalam video klarifikasi. "Saya meminta maaf karena kurang berhati-hati dalam membuat konten yang mungkin sebaiknya tidak perlu diposting di media sosial," tambahnya. Ia menegaskan bahwa ujian tersebut ditujukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sistem reproduksi manusia. "Adapun konten itu sebetulnya terkait dari bagian pembelajaran biologi kelas XI tentang reproduksi, di mana siswa diharapkan untuk memahami alat reproduksinya masing-masing," jelasnya.

Kasus ini kemudian menarik perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi menyatakan akan menindak tegas guru yang bersangkutan jika terbukti melakukan pelanggaran. Bahkan, Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan mentolerir guru yang tidak mencerminkan spirit pendidikan dan berjanji akan memberhentikan guru tersebut jika terbukti bersalah.

"Ya kalau guru itu ada, sebutin gurunya di mana? SMA mana? Besok saya berhentikan. Ya kita cek langsung," tegas Dedi Mulyadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Kontroversi ini memicu perdebatan sengit di kalangan masyarakat. Sebagian pihak mengecam tindakan guru tersebut dan menilai tugas yang diberikan tidak pantas dan berpotensi merusak moral siswa. Sementara itu, sebagian lainnya berpendapat bahwa tugas tersebut masih dalam batas wajar sebagai bagian dari pembelajaran Biologi, asalkan disampaikan dengan cara yang tepat dan tidak vulgar.

Kasus ini menjadi pengingat bagi para pendidik untuk lebih berhati-hati dalam memberikan tugas dan memanfaatkan media sosial. Profesionalitas dan etika harus selalu dijunjung tinggi demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas.