Mario Aji Absen di GP Spanyol Usai Alami Dislokasi Bahu Saat Kualifikasi

Pembalap muda Indonesia, Mario Aji, dari tim Idemitsu Honda Team Asia, harus mengubur mimpinya untuk berlaga di balapan utama Moto2 GP Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Jerez. Insiden dislokasi bahu yang dialaminya saat sesi kualifikasi menjadi penyebab utama absennya pembalap potensial ini.

Kabar kurang mengenakkan ini dikonfirmasi oleh Manajer Tim Idemitsu Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama. Aoyama menjelaskan bahwa cedera bahu yang dialami Mario Aji merupakan masalah yang berulang. Meski menunjukkan catatan waktu yang menjanjikan selama kualifikasi, masalah pada bahunya tersebut menghambat performanya secara signifikan. Saat ini, Mario Aji sedang menjalani perawatan intensif. Pihak tim akan terus memantau perkembangan kondisinya dan berupaya memberikan yang terbaik untuk pemulihannya.

Akibat cedera ini, posisi Mario Aji di klasemen sementara Moto2 tidak mengalami perubahan dan tetap berada di peringkat ke-20 dengan raihan delapan poin.

Mengenal Lebih Dekat Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu adalah kondisi medis yang terjadi ketika tulang lengan atas (humerus) terlepas dari soketnya, yaitu glenoid, yang merupakan bagian dari tulang belikat. Sendi bahu menjadi salah satu sendi yang paling rentan mengalami dislokasi karena memiliki tingkat mobilitas yang tinggi namun dengan struktur soket yang relatif dangkal.

Secara umum, terdapat tiga jenis utama dislokasi bahu, yaitu:

  • Dislokasi Anterior: Jenis yang paling umum terjadi, di mana tulang lengan atas terdorong ke arah depan.
  • Dislokasi Posterior: Terjadi ketika tulang lengan atas terdorong ke arah belakang. Jenis ini relatif lebih jarang terjadi dibandingkan dislokasi anterior.
  • Dislokasi Inferior: Jenis yang sangat jarang terjadi, di mana tulang lengan atas terdorong ke arah bawah.

Apa Saja Penyebab Terjadinya Dislokasi Bahu?

Dislokasi bahu seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Cedera Olahraga: Benturan atau terjatuh saat berolahraga, terutama pada cabang olahraga yang melibatkan kontak fisik.
  • Trauma Langsung: Benturan keras pada bahu, seperti yang terjadi pada kecelakaan lalu lintas.
  • Gerakan Tiba-Tiba: Melakukan gerakan mengangkat atau memutar lengan secara tiba-tiba dengan kekuatan yang berlebihan.

Dalam kasus Mario Aji, dislokasi bahu yang dialaminya disebabkan oleh hilangnya kendali saat memasuki tikungan terakhir pada sesi kualifikasi. Hal ini menyebabkan ia terjatuh dan mengakibatkan cedera pada bahunya.

Mengenali Gejala Dislokasi Bahu

Beberapa gejala umum yang sering menyertai dislokasi bahu, antara lain:

  • Nyeri Hebat: Rasa sakit yang sangat kuat, terutama saat mencoba menggerakkan bahu.
  • Pembengkakan dan Memar: Area di sekitar bahu tampak bengkak dan mengalami memar.
  • Keterbatasan Gerak: Sulit atau bahkan tidak dapat menggerakkan bahu.
  • Deformitas: Bahu tampak tidak pada posisi yang seharusnya atau mengalami perubahan bentuk.
  • Mati Rasa atau Kelemahan: Terutama pada lengan atau tangan.

Penanganan dan Proses Pemulihan Dislokasi Bahu

Penanganan dislokasi bahu melibatkan beberapa langkah penting, termasuk:

  • Reduksi: Tindakan medis untuk mengembalikan tulang lengan atas ke posisi semula oleh tenaga medis yang profesional.
  • Imobilisasi: Penggunaan penyangga atau gendongan untuk membatasi pergerakan bahu dan memberikan waktu bagi jaringan untuk pulih.
  • Rehabilitasi: Program latihan fisik yang dirancang untuk mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas bahu.
  • Operasi: Pilihan terakhir jika terjadi kerusakan jaringan yang signifikan atau dislokasi berulang.

Proses pemulihan dislokasi bahu dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat keparahan cedera dan seberapa disiplin pasien dalam mengikuti program rehabilitasi yang dianjurkan.

Dengan pemahaman yang baik tentang dislokasi bahu, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan waspada terhadap risiko cedera ini, terutama bagi mereka yang aktif dalam kegiatan fisik atau olahraga yang berpotensi menyebabkan cedera bahu.