Hasan Nasbi Mengundurkan Diri dari Kepala PCO Setelah Delapan Bulan Menjabat, Kontroversi Terkait Komentar Teror Kepala Babi Mencuat

Setelah delapan bulan menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi mengumumkan pengunduran dirinya. Pengunduran diri ini terjadi di tengah sorotan publik terhadap komentar kontroversialnya terkait teror kepala babi yang dialamatkan kepada seorang jurnalis Tempo.

Perjalanan Singkat Hasan Nasbi di PCO

Hasan Nasbi pertama kali ditunjuk sebagai Kepala PCO pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2024. Ia kemudian dilantik kembali untuk posisi yang sama oleh Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 21 Oktober 2024, di Istana Merdeka, Jakarta. Pada pelantikan tersebut, Hasan Nasbi bergabung dengan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya, termasuk Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kepala BIN Muhammad Herindra, Kepala KSP AM Putranto, Wakil Kepala KSP Qodari, dan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan.

Selama masa jabatannya, Hasan Nasbi bertugas sebagai juru bicara utama pemerintah, menyampaikan informasi terkait program-program yang digagas, dijalankan, dan dicapai oleh pemerintahan Presiden Prabowo. Tugas ini menuntut interaksi yang erat dengan kalangan jurnalis untuk memastikan penyampaian informasi yang akurat dan komprehensif dari sudut pandang pemerintah.

Dalam menjalankan tugasnya, Hasan Nasbi didukung oleh berbagai staf ahli dan juru bicara, termasuk Philips Vermonte, Adita Irawati, Ujang Komaruddin, Prita Laura, Dedek Prayudi, dan Hariqo Wibawa Satria.

Kontroversi Teror Kepala Babi dan Dampaknya

Salah satu peristiwa yang paling menonjol selama masa jabatan Hasan Nasbi adalah kontroversi yang dipicu oleh komentarnya terkait teror kepala babi yang dialami oleh jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica). Pada Maret 2025, Cica menerima kiriman kepala babi dari orang tak dikenal. Menanggapi kejadian ini, Hasan Nasbi melontarkan pernyataan yang menuai kecaman, dengan mengatakan bahwa kepala babi tersebut sebaiknya dimasak saja.

Pernyataan ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan masyarakat. Hasan Nasbi kemudian menjelaskan bahwa maksud dari pernyataannya adalah untuk mencerminkan sikap jurnalis Tempo yang bersangkutan. Ia mengklaim bahwa dirinya mengutip dari unggahan Francisca di platform X (sebelumnya Twitter) dan bahwa ia setuju dengan cara Francisca merespons teror tersebut.

Presiden Prabowo Subianto turut menanggapi kontroversi ini. Ia mengakui bahwa ucapan Hasan Nasbi tersebut teledor dan menyampaikan permohonan maaf atas nama pemerintah. Prabowo juga menyatakan bahwa ia terkejut dengan pernyataan tersebut dan menduga bahwa ada pihak-pihak yang berusaha mengadu domba dan menciptakan suasana yang tidak baik.

Pengunduran Diri Hasan Nasbi

Seiring dengan berjalannya waktu dan dampak dari kontroversi tersebut, Hasan Nasbi akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala PCO. Ia secara resmi mengirimkan surat pengunduran diri kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet pada tanggal 21 April 2025.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh Total Politik, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa keputusan untuk mengundurkan diri diambil setelah melalui proses pertimbangan yang matang dan tidak emosional. Ia merasa bahwa sudah saatnya ia "menepi" dan memberikan kesempatan kepada sosok yang lebih baik untuk memimpin PCO.

"Kesimpulan saya sudah sangat matang, bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton. Memberikan kesempatan kepada figur lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan," ujar Hasan Nasbi dalam video tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini bukan diambil secara tiba-tiba atau didasari oleh emosi, melainkan sebagai jalan terbaik demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa depan.