Kisah Panca Haryono: Pionir Layanan Bank Terapung di Kepulauan Seribu

Jejak Langkah Panca Haryono: Mantri Pertama di Bank Terapung Nusantara

Di tengah perairan Nusantara, sebuah inovasi perbankan unik berlayar, melayani masyarakat kepulauan. Teras BRI Kapal, satu-satunya bank terapung di dunia, telah beroperasi sejak 2015. Di balik kesuksesan ini, terdapat sosok Panca Haryono, seorang pria asal Kebumen yang menjadi mantri pertama di bank terapung ini.

Kisah Panca dimulai pada tahun 2010 sebagai pegawai kontrak BRI. Dengan dedikasi dan kerja keras, ia diangkat menjadi pegawai tetap pada tahun 2013. Ketika BRI meluncurkan Bahtera Seva I untuk melayani Kepulauan Seribu dua tahun kemudian, Panca terpilih sebagai garda depan untuk menjangkau masyarakat di pulau-pulau tersebut.

Kepulauan Seribu, yang saat itu tengah berkembang sebagai destinasi wisata dan konservasi, menyambut kehadiran bank terapung dengan antusiasme. Wisatawan lokal dan mancanegara pun takjub dengan inovasi ini.

"Dulu, banyak turis yang kaget melihat kapal kita," kenang Panca.

Tim awal terdiri dari dua mantri, satu customer service, satu teller, dan anggota Polairud. Kini, tim diperkuat dengan kepala keamanan dari satuan pengamanan, namun jumlah mantri yang bertugas hanya satu.

Sebagai pionir, Panca melakukan pendekatan personal kepada tokoh agama dan masyarakat setempat untuk mengedukasi mereka tentang layanan bank terapung ini. Ia juga menjalin kerjasama dengan pemerintah kelurahan untuk memfasilitasi layanan perbankan.

"Saya sowan ke tokoh agama dan pemerintahan, lalu menginformasikan jadwal kapal," ujarnya.

Upaya Panca membuahkan hasil. Layanan door to door yang ia lakukan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BRI. Program simpanan dan pinjaman pun menjadi populer.

"Warga sangat antusias dan selalu menanyakan jadwal kedatangan kapal," kata Panca. "Dulu mereka menyimpan uang di bawah bantal, sekarang sudah mempercayakan kepada bank."

Kehadiran bank terapung ini membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat Kepulauan Seribu. Puncaknya, pada Agustus 2015, Presiden Joko Widodo meresmikan Teras BRI Kapal. Panca mendapat kehormatan untuk memandu Presiden berkeliling kapal dan menjelaskan layanan yang ditawarkan.

Rute layanan bank terapung tetap konsisten sejak awal. Kapal beroperasi dari Senin hingga Jumat, melayani Pulau Pramuka, Panggang, Kelapa-Harapan, Tidung, dan Untung Jawa secara bergantian.

"Awalnya, Untung Jawa ingin menjadi yang pertama dilayani karena lokasinya paling dekat. Tapi saya mengusulkan agar pulau yang jauh didahulukan karena faktor keamanan," jelas Panca.

Setelah 3,5 tahun bertugas di kapal, Panca kini menjabat sebagai SPV Unit Kencana, unit kendali dari Teras BRI Kapal 'Bahtera Seva I'. Pengalamannya di lapangan menjadi bekal berharga untuk mengembangkan layanan Teras BRI.

Saat ini, Panca tengah merencanakan penambahan rute layanan ke Pulau Pari dan Lancang. "Wisatawan di sana mulai meningkat, dan ini yang ingin kami kembangkan," ujarnya.

Data dari Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu menunjukkan bahwa Pulau Pari mencatat jumlah kunjungan wisata tertinggi pada tahun 2024, dengan total 103.382 wisatawan.

Selain itu, BRI juga berupaya mengembangkan usaha warga dan potensi wisata di Kepulauan Seribu melalui program digitalisasi. Langkah ini juga bertujuan untuk memberantas peredaran uang palsu di wilayah tersebut.

Panca berharap agar Kepulauan Seribu memiliki unit BRI sendiri, misalnya di Pulau Pramuka, sementara kapal tetap beroperasi seperti biasa.

Saat ini, terdapat 750 nasabah pinjaman dan sekitar 4.000 nasabah tabungan di BRI. Setiap minggunya, BRI membawa sekitar Rp 1,5 miliar untuk melayani masyarakat kepulauan.

Meskipun rindu dengan suasana laut, Panca tetap berdedikasi untuk mengembangkan layanan perbankan di Kepulauan Seribu. Ia merindukan masa-masa ketika ia bisa bekerja sambil menikmati keindahan pulau dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.

"Saya kangen kerja sambil jalan-jalan, bersosialisasi dengan masyarakat. Work life balance itu nyata di teras kapal," pungkasnya.