Indonesia dan Jepang Jajaki Peluang Pertukaran Komoditas Pertanian Strategis

Jakarta menjadi saksi bisu perundingan intensif antara Indonesia dan Jepang, yang membahas potensi pertukaran komoditas pertanian unggulan. Pertemuan penting ini mempertemukan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan Jepang, H.E Taku Eto, dengan para pemangku kebijakan utama di Kementerian Pertanian RI dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa, 29 April 2025. Agenda utama adalah menjajaki peluang ekspor dan impor yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Delegasi Jepang menyampaikan minatnya untuk memperluas pasar ekspor daging sapi dan produk susu ke Indonesia. Permintaan ini muncul seiring dengan kebutuhan Indonesia yang terus meningkat akan sumber protein hewani dan produk olahan susu. Sementara itu, Indonesia tidak tinggal diam. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, memanfaatkan kesempatan ini untuk menawarkan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah ke Jepang. Indonesia, sebagai salah satu produsen CPO terbesar di dunia dengan produksi mencapai 25 juta ton per tahun, melihat Jepang sebagai pasar potensial yang menjanjikan.

Lebih lanjut, kedua negara juga membahas potensi kerjasama di sektor perberasan. Menteri Amran menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kerjasama teknologi dengan Jepang dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas padi di Indonesia. Iklim tropis Indonesia dan ketersediaan air yang memadai menjadi modal penting untuk pengembangan sektor ini. Selain itu, Indonesia juga menawarkan varietas padi unggul yang tahan lama, seperti padi gogo, untuk dibudidayakan di Jepang.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan ekspor buah mangga dan produk perikanan ke Jepang. Sebaliknya, Jepang kembali menegaskan minatnya untuk mengekspor daging sapi dan susu, mengingat kebutuhan Indonesia yang cukup besar. Arief menekankan pentingnya pembahasan lebih lanjut terkait regulasi dan persyaratan teknis yang berlaku di kedua negara.

Selain pertukaran komoditas, Indonesia juga menawarkan kerjasama pengembangan sapi perah dan sapi potong. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor sapi dari negara-negara seperti Brasil dan Selandia Baru. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan produksi sapi lokal dan memenuhi kebutuhan daging dan susu dalam negeri.

Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut:

  • Ekspor daging sapi dan susu dari Jepang ke Indonesia.
  • Ekspor CPO, mangga, dan produk perikanan dari Indonesia ke Jepang.
  • Kerjasama teknologi di sektor perberasan.
  • Pengembangan sapi perah dan sapi potong di Indonesia.

Perundingan ini membuka jalan bagi kerjasama yang lebih erat antara Indonesia dan Jepang di sektor pertanian. Dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan masing-masing negara, diharapkan kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak dan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin baik selama ini.