Kementerian Kesehatan Klarifikasi Mutasi Ketua IDAI: Penguatan Layanan Jantung Anak Jadi Prioritas
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan penjelasan terkait mutasi Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim B Yanuarso. Kemenkes menegaskan bahwa rotasi ini bukan merupakan bentuk penghambatan karir, melainkan upaya strategis untuk memperkuat layanan kesehatan anak, khususnya di bidang kardiologi anak, di Rumah Sakit Fatmawati (RSF).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa mutasi dr. Piprim bersama 12 dokter lainnya dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke RSF dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak. RSF saat ini hanya memiliki satu dokter sub-spesialis kardiologi anak yang akan segera memasuki masa pensiun. Kehadiran dr. Piprim diharapkan dapat memperkuat dan mengembangkan layanan kardiologi anak di RSF, yang juga merupakan rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran UIN dan jejaring rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI).
Kemenkes membantah anggapan bahwa mutasi ini akan menyebabkan kekurangan tenaga ahli di RSCM. Aji Muhawarman menjelaskan bahwa RSCM masih memiliki empat dokter sub-spesialis jantung anak aktif lainnya, sehingga pelayanan kepada pasien dan peserta didik tetap terjamin. Kemenkes juga memberikan solusi bagi pasien-pasien yang selama ini dilayani oleh dr. Piprim di RSCM, dengan mengusulkan perpindahan layanan ke RSF, mengingat jarak tempuh antara kedua rumah sakit tersebut tidak terlalu jauh. Dengan demikian, pelayanan kesehatan pediatrik tetap dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Lebih lanjut, Aji Muhawarman menekankan bahwa mutasi ini telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku. Keputusan ini didasarkan pada kebutuhan institusi dan pengembangan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kemenkes RI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan anak di seluruh Indonesia, termasuk melalui pemerataan sumber daya manusia dan pengembangan fasilitas kesehatan.