PSI Gelar Pemilu Raya di Solo: Sistem Satu Anggota Satu Suara untuk Ketua Umum
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menyelenggarakan Pemilu Raya di Solo, Jawa Tengah, pada Juli mendatang. Forum ini bertujuan untuk memilih ketua umum partai secara terbuka, menandai komitmen PSI untuk menghindari praktik kepemilikan partai oleh keluarga atau elite tertentu.
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menyatakan bahwa Pemilu Raya ini merupakan langkah awal bagi PSI untuk menjadi 'Partai Super Terbuka'. Konsep ini menekankan bahwa partai dimiliki oleh seluruh anggota, bukan hanya segelintir individu atau kelompok.
Sistem Pemilihan yang Inklusif
Pemilihan ketua umum PSI akan mengadopsi sistem "one man, one vote". Setiap anggota partai memiliki hak yang sama untuk memberikan suara dalam menentukan pemimpin PSI periode berikutnya. Sistem ini dirancang untuk memastikan representasi yang adil dan melibatkan seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan penting.
Andy Budiman menambahkan bahwa Pemilu Raya adalah bagian dari transformasi politik PSI yang berkelanjutan. Partai ini berupaya untuk terus beradaptasi dengan aspirasi masyarakat, terutama generasi muda. PSI ingin memberikan kesempatan kepada anak muda untuk berpartisipasi secara langsung dalam menentukan arah politik partai dan negara.
"Momentum ini akan menjadi sejarah penting bagi kami untuk membangun sebuah tradisi politik baru," ujar Andi.
Secara teknis, pemilihan ketua umum PSI akan dilakukan secara daring atau melalui e-vote. Hal ini memungkinkan semua anggota PSI di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam pemilihan tanpa harus hadir secara fisik.
Syarat Pencalonan
Kader partai dan masyarakat umum yang memiliki visi yang selaras dengan PSI dipersilakan untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum. Syarat utama untuk menjadi kandidat adalah mendapatkan dukungan minimal dari 5 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat provinsi dan 20 Dewan Pengurus Daerah (DPD) di tingkat kota/kabupaten.
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, menyatakan bahwa DPD PSI Solo telah melakukan persiapan intensif untuk menyelenggarakan pemilihan ketua umum pada Juli 2025. Solo dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan acara penting ini.
"Insya Allah, nanti kan kami tinggal ngikut teman-teman dari teman-teman Solo. Kemarin rencana mungkin Mei tapi kayaknya akan mundurkan ke bulan Juli," ujar Kaesang saat ditemui di Loji Gandrung Solo.
Kaesang menegaskan bahwa semua pihak yang memenuhi syarat dapat mencalonkan diri sebagai ketua umum PSI. Proses seleksi akan dilakukan secara transparan dan adil oleh tim yang ditunjuk.
Partisipasi Kader
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Tengah, Antonius Yogo Prabowo, memperkirakan bahwa sekitar 2.000 kader akan hadir dalam forum Pemilu Raya di Solo. Kehadiran kader dari berbagai daerah menunjukkan antusiasme dan dukungan terhadap proses pemilihan ketua umum yang demokratis.
Menurut Yogo, pemilihan ketua umum PSI akan melalui serangkaian tahapan internal sebelum pemungutan suara langsung oleh anggota. Tahapan ini meliputi pendaftaran, verifikasi dukungan dari DPD, dan komunikasi antara calon dengan anggota partai.
"Ada mekanisme di internal kami. Mendaftar kemudian juga didukung dari beberapa DPD. Jadi calon-calon ini juga akan komunikasi dengan DPD dan DPD. Kemudian nanti ketika pemilihannya (ketua umum PSI) langsung masing-masing anggota," ujar Yogo.
Penyelenggaraan Pemilu Raya di Solo menjadi bukti komitmen PSI untuk terus memperkuat demokrasi internal dan melibatkan seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan strategis. Dengan sistem pemilihan yang inklusif dan transparan, PSI berharap dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa partai ini menuju kesuksesan di masa depan.