Cedera Tulang Ekor Dialami Siswa SD di Surabaya Akibat Tindakan Kasar Pelatih Futsal
Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) berusia 11 tahun, dengan inisial BAI, mengalami cedera serius pada tulang ekornya setelah diduga menjadi korban kekerasan fisik dalam sebuah turnamen futsal di Surabaya. Insiden ini melibatkan seorang pelatih futsal dari tim lawan, BAZ (33), yang dilaporkan melakukan tindakan membanting korban ke lapangan.
Bambang Sri Mahendra, ayah dari BAI, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya keretakan pada tulang ekor anaknya. Akibat cedera ini, BAI harus menjalani masa pemulihan yang diperkirakan berlangsung selama 5 hingga 6 bulan, mengharuskan dirinya untuk menghindari aktivitas fisik yang berat.
"Informasi dari dokter setelah dilakukan rontgen, terdapat keretakan pada tulang ekor anak saya," ujar Bambang kepada awak media di Polrestabes Surabaya.
Insiden tersebut terjadi pada hari Minggu (27/4) sekitar pukul 10.00 WIB, di lapangan sebuah SMP di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya, dalam sebuah kompetisi futsal tahunan. Menurut keterangan BAI, ia tidak merasakan sakit yang signifikan setelah dibanting dan masih dapat melanjutkan pertandingan di babak final. Namun, rasa sakit mulai muncul setelah pertandingan usai dan hasil rontgen menunjukkan adanya keretakan tulang ekor serta memar di punggungnya.
"Setelah rontgen baru terasa sakit di punggung," ungkap BAI.
Bambang menyayangkan kejadian ini karena mengganggu aktivitas dan hobi olahraga anaknya. BAI, yang sebelumnya aktif bermain bola, terpaksa harus menghentikan kegiatannya tersebut selama masa pemulihan.
Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian dan sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.