Tiongkok Undang Astronaut Pakistan ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong: Era Baru Kolaborasi Antariksa

Stasiun luar angkasa Tiongkok, Tiangong, yang berarti 'Istana Surgawi,' membuka pintunya bagi kolaborasi internasional dengan mengundang seorang astronaut Pakistan untuk menjadi warga negara asing pertama yang mengunjungi fasilitas canggih tersebut. Langkah ini menandai babak baru dalam hubungan antariksa antara Tiongkok dan Pakistan, yang sebelumnya telah bekerja sama dalam proyek pengiriman satelit Pakistan ke Bulan menggunakan wahana penjelajah Bulan milik Tiongkok.

Tiangong, yang beroperasi sejak tahun 2021, menjadi salah satu dari dua stasiun luar angkasa yang aktif saat ini, bersaing dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang telah beroperasi sejak 1998. Selama masa operasionalnya, Tiangong hanya menampung astronaut Tiongkok. Undangan kepada astronaut Pakistan dipandang sebagai langkah krusial dalam internasionalisasi stasiun luar angkasa Tiongkok. China Manned Space Agency (CMSA) menyatakan bahwa astronaut yang terpilih akan memikul tanggung jawab operasional harian selama misi dan melakukan eksperimen ilmiah untuk Pakistan.

Amjad Ali, Wakil Direktur Badan Antariksa Pakistan (SUPARCO), menekankan pentingnya misi ini bagi negaranya, menyebutnya sebagai momen bersejarah karena Pakistan menjadi negara asing pertama yang astronautnya diterima dan diikutsertakan dalam misi Tiongkok. SUPARCO berencana untuk menyeleksi lima hingga sepuluh kandidat astronaut dalam sebulan mendatang. Selanjutnya, Tiongkok akan memilih dua kandidat dari daftar tersebut.

Kedua astronaut terpilih akan menjalani pelatihan intensif di Tiongkok selama enam bulan hingga satu tahun. Setelah pelatihan, satu astronaut akan dipilih untuk misi ke stasiun luar angkasa Tiangong, yang dijadwalkan pada Oktober tahun berikutnya, sementara yang lain akan berperan sebagai cadangan. Misi ini menyusul peluncuran tiga astronaut Tiongkok ke Tiangong baru-baru ini sebagai bagian dari misi Shenzhou-20, menandai misi berawak kesembilan yang diluncurkan Tiongkok ke stasiun luar angkasa sejak penyelesaiannya pada tahun 2022.

Selain itu, delegasi dari perusahaan teknologi antariksa Tiongkok, Galaxy Space, bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, untuk menyatakan minat besar dalam investasi di industri teknologi antariksa Pakistan, termasuk usaha patungan dengan lembaga teknologi antariksa Pakistan dan perusahaan telekomunikasi. Sharif menyambut baik minat tersebut dan menegaskan komitmen Pakistan untuk meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok di bidang teknologi antariksa, satelit, dan internet satelit, dengan menyebut Tiongkok sebagai sahabat dan mitra strategis yang paling dapat diandalkan.

Tiongkok telah menandatangani hampir 200 perjanjian kerja sama antariksa dengan negara-negara asing dan organisasi internasional, yang mencakup berbagai bidang seperti pengembangan satelit, eksplorasi bulan, dan penerbangan antariksa berawak. Sebagai bagian dari komitmen ini, pemerintah Tiongkok telah menyetujui peminjaman sampel bulan yang dikumpulkan oleh misi eksplorasi bulan Tiongkok kepada tujuh lembaga di enam negara, termasuk Pakistan. Inisiatif ini semakin memperkuat peran Tiongkok sebagai pemain kunci dalam eksplorasi antariksa global dan kolaborasi internasional.