Tragedi Kampus UKI: Pengeroyokan Maut Mahasiswa Diawali Konsumsi Miras

Tragedi Kampus UKI: Pengeroyokan Maut Mahasiswa Diawali Konsumsi Miras

Sebuah tragedi berujung maut mengguncang lingkungan Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta Timur. Kenzha Erza Walewangko, mahasiswa berusia 22 tahun, ditemukan tewas akibat pengeroyokan setelah terlibat dalam insiden yang bermula dari pesta minuman keras (miras) di area kampus. Peristiwa ini telah memicu evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan pengawasan di UKI.

Rektor UKI, Dhaniswara K. Harjono, dalam jumpa pers yang digelar di kampus Jumat (7/3/2024) mengakui adanya pesta miras yang melibatkan sejumlah mahasiswa sebelum insiden pengeroyokan terjadi. Meskipun pihak kampus secara tegas melarang konsumsi miras di lingkungan kampus dan memberlakukan jam malam pukul 21.00 WIB, namun pengawasan yang kurang optimal memungkinkan pesta miras tersebut berlangsung hingga sekitar pukul 20.00 WIB, saat peristiwa nahas tersebut terjadi. Rektor menekankan bahwa jika pihak kampus mengetahui adanya kegiatan tersebut lebih awal, langkah tegas seperti meminta mereka meninggalkan kampus akan segera diambil. Saat ini, pihak UKI tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan kampus dan akan menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam insiden ini.

Keterangan resmi dari pihak kepolisian, melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, memberikan gambaran kronologi kejadian yang lebih detail. Berdasarkan keterangan saksi, sejumlah mahasiswa, termasuk korban, diketahui mengonsumsi minuman beralkohol jenis arak Bali di area kampus pada Selasa, 4 Maret 2024. Konsumsi miras ini berawal sekitar pukul 16.30 WIB dan berlanjut hingga malam hari. Sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat dalam cekcok mulut yang penyebabnya belum diketahui secara pasti. Percekcokan tersebut kembali terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, dan sempat dilerai oleh petugas keamanan kampus. Namun, situasi kemudian memburuk dan berujung pada pengeroyokan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius hingga meninggal dunia.

Setelah percekcokan kedua, seorang saksi mata menyebutkan melihat korban dalam kondisi terluka parah, dengan wajah dan hidung berdarah, di dekat pagar kampus. Korban kemudian dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS UKI Cawang, namun nyawanya tak tertolong. Polisi saat ini masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini untuk mengungkap secara tuntas pelaku dan motif pengeroyokan tersebut. Selain itu, penyelidikan juga akan fokus pada bagaimana pesta miras dapat terjadi di lingkungan kampus yang seharusnya steril dari kegiatan tersebut. Pihak kepolisian juga terus mengumpulkan keterangan saksi dan bukti-bukti lain untuk memperkuat proses penyidikan.

Kejadian ini menjadi sorotan tajam dan menimbulkan pertanyaan besar tentang efektifitas sistem keamanan dan pengawasan di kampus UKI. Pihak kampus berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh dan meningkatkan keamanan serta pengawasan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Langkah-langkah konkret yang akan diambil masih terus dikaji dan dibahas lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh civitas akademika.

*Kronologi Singkat: * Pukul 16.30 WIB: Dimulai konsumsi arak Bali di area kampus. * Pukul 17.00 WIB: Saksi membeli miras tambahan. * Pukul 18.00 WIB: Cekcok mulut pertama. * Pukul 19.30 WIB: Cekcok mulut kedua, dilerai sekuriti. * Sekitar pukul 20.00 WIB: Pengeroyokan terjadi, korban ditemukan terluka parah. * Korban meninggal dunia di IGD RS UKI Cawang.