Pemprov DKI Jakarta Terapkan Strategi Multi-Fase Atasi Bencana Banjir
Pemprov DKI Jakarta Terapkan Strategi Multi-Fase Atasi Bencana Banjir
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah gencar menerapkan strategi komprehensif dalam penanggulangan bencana banjir yang meliputi berbagai tahapan, mulai dari langkah-langkah responsif jangka pendek hingga proyek infrastruktur skala besar untuk solusi jangka panjang. Strategi ini dijabarkan sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, yang bertujuan untuk menciptakan Jakarta yang lebih tangguh terhadap ancaman banjir. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Hendri, dalam konfirmasi Jumat (7/3/2025).
Strategi Jangka Pendek: Respon Cepat dan Pencegahan Darurat
Sebagai respon cepat terhadap ancaman banjir, khususnya selama musim hujan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara aktif menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). OMC dikoordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengurangi intensitas curah hujan dan meminimalisir potensi genangan. Selain OMC, upaya normalisasi Kali Ciliwung terus digiatkan guna meningkatkan kapasitas aliran air dan mengurangi risiko genangan. Kegiatan pengerukan sedimen lumpur di berbagai saluran air, waduk, dan kali juga secara rutin dilakukan untuk memastikan kelancaran aliran air. Langkah preventif lainnya termasuk pemasangan sheet pile atau tanggul penahan tanah di beberapa titik aliran sungai kritis seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara, untuk mencegah longsor dan erosi tanah yang dapat memperparah dampak banjir.
Strategi Jangka Menengah: Penguatan Infrastruktur dan Sistem Drainase
Dalam jangka menengah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta fokus pada pembangunan dan perluasan infrastruktur penunjang sistem drainase. Hingga saat ini, Dinas SDA Jakarta telah berhasil membangun 47 waduk, situ, dan embung yang berfungsi sebagai tampungan air sementara untuk mengurangi limpasan air saat hujan deras. Selain itu, pengembangan sistem polder juga terus dikebut. Dari target 70 polder, saat ini telah terbangun 52 sistem polder yang berfungsi untuk mengalirkan air melalui sistem pompa, terutama di wilayah yang memiliki kendala aliran air gravitasi.
Strategi Jangka Panjang: Proyek NCICD dan Sistem Peringatan Dini
Untuk mengatasi banjir rob di pesisir utara Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat pembangunan tanggul pengaman pantai sebagai bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A. Proyek ini mencakup pembangunan tanggul di beberapa titik penting seperti Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong (Cilincing-Marunda). Selain pembangunan fisik, proyek NCICD juga mengintegrasikan pembangunan pompa dan pintu air di muara sungai, serta sistem monitoring dan early warning system untuk memberikan peringatan dini terhadap ancaman banjir rob. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk banjir rob dan memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk melakukan evakuasi dan langkah-langkah antisipasi lainnya.
Kesimpulannya, strategi multi-fase yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanggulangan banjir menunjukkan komitmen untuk menciptakan solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang lebih tangguh dan mampu menghadapi tantangan bencana banjir di masa mendatang.