Tragedi Paskah di Brasil: Wanita Ditangkap Atas Dugaan Kirim Cokelat Maut ke Keluarga Kekasih Mantan

Perayaan Paskah di Impeatriz, Brasil, berubah menjadi duka mendalam setelah dua anak meninggal dunia akibat mengonsumsi cokelat yang diduga mengandung racun. Polisi telah menangkap seorang wanita yang diduga sebagai pelaku pengiriman paket maut tersebut.

Insiden bermula pada 16 April lalu, ketika Miriam Lira menerima sebuah paket Paskah anonim berisi telur cokelat. Tanpa menaruh curiga, Miriam bersama kedua anaknya, Luis Fernando (7 tahun) dan Evelyn Fernanda (13 tahun), menikmati cokelat tersebut. Selang beberapa jam, ketiganya mengalami gejala keracunan dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Sayangnya, nyawa Luis Fernando tidak dapat diselamatkan dan meninggal pada 17 April akibat gagal organ. Lima hari kemudian, Evelyn Fernanda menyusul sang adik akibat syok vaskular yang berhubungan dengan kerusakan organ. Miriam Lira selamat dari maut meski sempat kritis.

Penyelidikan intensif yang dilakukan pihak kepolisian mengarah pada Jordelia Pereira Barbosa, seorang wanita berusia 36 tahun. Jordelia diduga memiliki motif dendam terhadap Miriam, karena ia adalah mantan kekasih dari pasangan Miriam saat ini. Kecemburuan diduga menjadi pemicu Jordelia mengirimkan telur cokelat beracun tersebut dengan tujuan menghabisi nyawa Miriam dan keluarganya.

Bukti-bukti yang dikumpulkan polisi cukup memberatkan Jordelia. Rekaman kamera pengawas menunjukkan Jordelia membeli telur cokelat di sebuah toko dengan menggunakan penyamaran. Polisi juga menemukan bukti perjalanan yang mencurigakan, termasuk tiket bus dan dua wig yang diduga digunakan untuk menyamarkan identitasnya.

Jordelia telah ditangkap dan diinterogasi oleh pihak kepolisian. Meskipun mengakui membeli telur cokelat tersebut, ia membantah tuduhan bahwa ia meracuni hadiah itu dengan niat jahat. Namun, polisi memiliki keyakinan kuat berdasarkan bukti-bukti yang ada bahwa Jordelia adalah pelaku utama dalam kasus ini.

Miriam Lira, yang bekerja sebagai kasir, mengungkapkan bahwa sebelum paket beracun itu tiba, ia sempat menerima telepon dari seorang wanita misterius yang menanyakan apakah ia telah menerima hadiah tersebut. Ia mengaku tidak menyangka bahwa panggilan tersebut merupakan bagian dari rencana jahat untuk mencelakai dirinya dan anak-anaknya.

Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel telur cokelat untuk memastikan jenis racun yang digunakan. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan bagi Miriam dan keluarganya yang berduka.

Daftar Bukti yang Dikumpulkan Polisi:

  • Rekaman CCTV pembelian telur cokelat dengan penyamaran
  • Tiket bus perjalanan mencurigakan
  • Dua wig yang digunakan untuk penyamaran
  • Keterangan saksi

Kasus ini menjadi pengingat akan dampak buruk dari dendam dan kecemburuan, serta pentingnya kewaspadaan terhadap orang-orang di sekitar kita.