Anomali Medis: Pria Alami Pembalikan Organ Tubuh yang Langka

Seorang pria bernama Donny Osmond di Amerika Serikat mengalami kejadian medis yang sangat jarang terjadi, membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit pada September 1971. Keluhannya adalah rasa sakit yang amat sangat, mirip dengan gejala radang usus buntu. Namun, keanehan muncul saat pemeriksaan medis dilakukan.

Tim dokter yang memeriksa Osmond dibuat bingung karena tidak menemukan usus buntu di posisi normalnya. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, barulah diketahui bahwa organ tersebut berada di sisi tubuh yang berlawanan. Adam Taylor, Direktur Pembelajaran Anatomi Klinis di Lancaster University, menjelaskan bahwa Osmond memang menderita radang usus buntu, namun letaknya yang tidak lazim menyebabkan diagnosis awal terabaikan. Rasa sakit yang dirasakan berada di sisi kiri tubuh, bukan di sisi kanan tempat usus buntu biasanya berada.

Kondisi yang dialami Osmond dikenal sebagai situs inversus, sebuah kelainan bawaan langka di mana organ-organ dalam tubuh berada di posisi yang berlawanan dari posisi normalnya. Kelainan ini bisa terjadi pada seluruh organ dalam (situs inversus totalis) atau hanya pada sebagian organ saja. Pada situs inversus totalis, organ-organ di dada dan perut seperti jantung, paru-paru, hati, dan limpa terletak di sisi yang berlawanan.

Normalnya, organ-organ di dada dan perut berkembang dengan posisi kiri-kanan yang spesifik. Namun, pada individu dengan situs inversus, terjadi formasi kanan-kiri yang terbalik. Misalnya, atrium kiri jantung dan paru-paru kiri bisa berada di sisi kanan dada, sementara hati dan kantong empedu berada di sisi kiri.

Situs inversus merupakan kondisi bawaan yang disebabkan oleh mutasi genetik. Tidak ada penyebab tunggal untuk situs inversus; ada lebih dari 100 faktor genetik dan risiko lingkungan yang terkait dengan kondisi ini. Beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko situs inversus pada bayi termasuk ibu yang menderita diabetes, merokok, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan. Kondisi ini juga dikaitkan dengan riwayat kelainan jantung dan non-jantung, serta status sosial ekonomi yang rendah.

Situs inversus adalah kondisi yang sangat jarang terjadi, dengan prevalensi antara 1 dari 1.400 hingga 1 dari 50.000 kelahiran. Banyak orang dengan situs inversus tidak menyadari kondisi mereka, dan seringkali kondisi ini ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan medis atau bahkan saat otopsi.

Pada banyak kasus, organ-organ yang terbalik pada situs inversus berfungsi dengan normal, dan individu yang mengalaminya tidak menunjukkan gejala atau komplikasi kesehatan tertentu. Namun, situs inversus dapat menimbulkan tantangan dalam prosedur bedah. Ahli bedah perlu menyadari kondisi ini agar dapat melakukan operasi dengan tepat. Pasien dengan situs inversus juga harus memberitahu dokter mereka tentang kondisi mereka untuk memastikan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Sebuah tinjauan klinis pada tahun 2022 mencatat bahwa operasi pada pasien dengan situs inversus dapat menjadi lebih sulit karena sebagian besar ahli bedah tidak kidal. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang anatomi yang terbalik sangat penting untuk keberhasilan prosedur medis.