Xiaomi Dikabarkan Siapkan Chipset 'Xring' dengan Fabrikasi 4nm

Xiaomi, raksasa teknologi asal Tiongkok, dirumorkan tengah mengembangkan chipset mobile in-house dengan nama kode "Xring". Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa chipset ini akan segera diperkenalkan ke publik, kemungkinan besar pada bulan Mei mendatang.

Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh seorang pembocor teknologi (tipster) dengan akun Fixed Focus Digital melalui platform media sosial Weibo. Dalam unggahannya, ia menyebutkan bahwa "Xring" diperkirakan akan meluncur antara tanggal 20 hingga 29 Mei. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa tanggal tersebut masih bersifat tentatif dan dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung pada keputusan akhir dari pihak Xiaomi.

Selain informasi mengenai nama dan perkiraan tanggal peluncuran, Fixed Focus Digital juga memberikan sedikit gambaran mengenai spesifikasi yang diusung oleh chipset "Xring". Salah satu poin penting yang diungkap adalah penggunaan CPU berbasis arsitektur ARM. Ini berbeda dengan pendekatan yang diambil oleh Qualcomm pada Snapdragon 8 Elite, yang menggunakan inti (core) Oryon.

Desain CPU ARM pada chipset "Xring" kabarnya akan menggunakan inti (core) Cortex X925 dengan kecepatan clock mencapai 3,20 GHz. Bocoran juga menyebutkan bahwa "Xring" kemungkinan besar akan diproduksi menggunakan teknologi fabrikasi 4nm N4P dari TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company).

Menariknya, terdapat spekulasi lain yang menyebutkan bahwa Xiaomi sempat mempertimbangkan untuk memproduksi "Xring" secara massal menggunakan teknologi 3nm yang lebih canggih. Bahkan, tahap akhir desain System on Chip (SoC) berbasis 3nm tersebut dikabarkan telah selesai digarap pada akhir tahun 2024.

Namun, beberapa faktor menjadi pertimbangan utama mengapa Xiaomi akhirnya memilih teknologi fabrikasi 4nm. Salah satunya adalah biaya produksi teknologi 3nm yang dinilai sangat tinggi. Proses tape-out chip saja dapat menghabiskan biaya hingga jutaan dollar AS.

Selain itu, penggunaan teknologi 3nm juga dapat meningkatkan risiko Xiaomi menjadi target sanksi dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Sanksi tersebut dapat berupa pembatasan akses terhadap teknologi dan komponen penting, seperti chip, yang berpotensi menghambat perkembangan perusahaan. Hal ini serupa dengan pengalaman yang dialami oleh Huawei beberapa waktu lalu.

Alasan Xiaomi mengembangkan Chipset Sendiri:

  • Mengurangi Ketergantungan: Selama ini, smartphone Xiaomi dikenal mengandalkan chipset buatan Qualcomm dan MediaTek. Dengan memproduksi chipset sendiri, Xiaomi berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap kedua produsen chip tersebut.
  • Kontrol Lebih Besar: Pengembangan chipset in-house memberikan Xiaomi kontrol lebih besar atas kinerja dan fitur yang ditawarkan oleh perangkat mereka.
  • Diferensiasi: Chipset buatan sendiri dapat menjadi nilai jual unik bagi produk-produk Xiaomi, membedakannya dari para pesaing.

Saat ini, Xiaomi belum memberikan pernyataan resmi terkait detail maupun spesifikasi chipset "Xring". Namun, dengan adanya bocoran yang beredar, jelas bahwa perusahaan memiliki ambisi untuk menjadi pemain yang lebih mandiri di industri smartphone.