Ketekunan Membuahkan Hasil: Pasangan Petani Senior di Madiun Wujudkan Mimpi Naik Haji

MADIUN - Kisah inspiratif datang dari Suparlan (89) dan Suparmi (78), pasangan petani lanjut usia asal Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Setelah puluhan tahun mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari hasil panen padi, mereka akhirnya berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

Pasangan suami istri ini mendaftar haji pada tahun 2019. Mereka termasuk dalam daftar prioritas jemaah calon haji (JCH) kategori lansia. Semangat mereka dalam mengikuti rangkaian manasik haji patut diacungi jempol. Dengan sabar dan telaten, Suparlan menggandeng tangan Suparmi, berlatih tawaf mengelilingi miniatur Kabah. Keduanya tampak bersemangat menjalani setiap tahapan latihan.

"Kami mendaftar haji tahun 2019, seharusnya berangkat tahun 2023. Tapi karena pandemi Covid-19, keberangkatan kami tertunda," ujar Suparlan.

Suparlan mengungkapkan rasa syukurnya karena di usia senja masih diberikan kesempatan untuk mengunjungi Baitullah bersama istri tercinta. Perjuangan mereka untuk mewujudkan impian ini tidaklah mudah. Sejak lama, Suparlan dan Suparmi menyisihkan sebagian kecil dari hasil panen padi mereka untuk ditabung.

"Uang hasil panen padi sedikit demi sedikit kami kumpulkan. Setelah cukup, kami mendaftar haji, berdua sekitar Rp 50 juta," ungkap Suparlan.

Keduanya berharap agar selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, mereka diberikan kelancaran, kesehatan, dan keselamatan. Untuk menjaga kondisi fisik, Suparlan dan Suparmi rutin berjalan kaki ke sawah setiap pagi. Mereka selalu bersama dan tidak ingin terpisahkan.

"Persiapan kami saat ini hanya jalan-jalan ke sawah bersama istri. Kami selalu berdua, tidak bisa dipisah. Harapan kami, semoga ibadah kami di Tanah Suci nanti dilancarkan, sehat, dan selamat," imbuhnya.

Suparmi menambahkan bahwa niat untuk menunaikan ibadah haji muncul setelah mereka melaksanakan umrah pada tahun 2015. Saat berada di depan Kabah, mereka berdua bernazar untuk kembali ke Mekkah dan menjalankan ibadah haji bersama.

Berbekal nazar tersebut, Suparmi dan Suparlan semakin giat menabung dari hasil panen padi. Mereka bersyukur karena usaha dan doa mereka dikabulkan oleh Allah SWT. Bagi Suparmi, dapat kembali ke Tanah Suci merupakan anugerah yang tak ternilai harganya.

"Kami bersyukur alhamdulillah dapat berangkat tahun ini. Usai salat, kami selalu berdoa untuk meminta keselamatan, kesehatan, dan kekuatan agar ibadah haji kami nanti di Tanah Suci lancar," pungkasnya.