Pembangunan Pabrik BYD Sempat Terhambat Aksi Ormas, Pemerintah Diminta Bertindak Tegas
Pembangunan pabrik mobil listrik BYD (Build Your Dreams) di Subang, Jawa Barat, sempat diwarnai aksi premanisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas). Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengungkapkan bahwa gangguan tersebut terjadi pada masa awal pembangunan pabrik, sebelum fasilitas produksi beroperasi penuh.
"BYD menjadi salah satu contoh dari banyaknya kasus dimana kegiatan ormas mengganggu iklim investasi," ujar Eddy Soeparno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa aksi premanisme tersebut menghambat kelancaran lalu lintas kendaraan pengangkut material dan peralatan konstruksi. Meskipun pabrik belum beroperasi, aktivitas pembangunan tetap membutuhkan mobilitas logistik yang signifikan.
Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita BR, mengklaim bahwa masalah premanisme di proyek pembangunan pabrik BYD telah diselesaikan. Ia menegaskan bahwa aparat kepolisian telah menindak tegas para pelaku pemalakan terhadap sopir truk di kawasan industri. Pemerintah Kabupaten Subang saat ini fokus menjaga iklim investasi yang kondusif.
"Sempat ada laporan ke BYD China saat kunjungan MPR bahwa premanisme marak di Subang. Namun, kami telah menyelesaikan masalah ini, khususnya Polres telah menindak para pelaku, sehingga saat ini premanisme sudah tidak ada," kata Reynaldi.
Menanggapi hal ini, Eddy Soeparno menekankan pentingnya tindakan tegas pemerintah terhadap aksi premanisme oleh ormas. Menurutnya, gangguan semacam itu dapat menghambat pencapaian target investasi nasional.
"Kita memiliki target investasi yang tinggi, tetapi bisa terhambat oleh aksi-aksi yang sebenarnya bisa diatasi dengan cepat, asalkan penegakan hukum dilaksanakan dengan kuat," tegasnya.
Sementara itu, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan, menyatakan bahwa pembangunan pabrik berjalan sesuai rencana dan tanpa kendala yang berarti.
"Hingga saat ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik berjalan dengan baik," kata Luther.
Daftar Poin-Poin Utama:
- Pembangunan pabrik BYD di Subang sempat terganggu aksi premanisme ormas.
- Gangguan terjadi pada masa awal pembangunan, menghambat lalu lintas logistik.
- Bupati Subang mengklaim masalah premanisme telah diselesaikan.
- Polisi telah menindak tegas para pelaku pemalakan.
- Wakil Ketua MPR RI menekankan pentingnya tindakan tegas pemerintah terhadap aksi premanisme.
- BYD Motor Indonesia menyatakan pembangunan pabrik berjalan sesuai rencana.