Aimee Lou Wood: Menolak Standar Kecantikan Hollywood, Merayakan Keunikan Diri di 'The White Lotus'
Aimee Lou Wood: Menolak Standar Kecantikan Hollywood, Merayakan Keunikan Diri di 'The White Lotus'
Aimee Lou Wood, aktris Inggris yang kini tengah bersinar berkat perannya sebagai Chelsea di serial HBO The White Lotus musim ketiga, menantang norma kecantikan Hollywood yang kaku. Keunikan penampilannya, khususnya bentuk giginya yang berbeda dari standar kecantikan yang lazim di industri hiburan Amerika, justru menjadi sorotan dan membedakannya dari para bintang lainnya. Bukannya menyembunyikan atau mengubahnya, Wood justru merangkul keunikan tersebut, menjadikan identitasnya sebagai sebuah kekuatan. Kisah perjalanan penerimaan diri ini menunjukkan bagaimana standar kecantikan yang sempit dapat dilampaui dengan kepercayaan diri yang kuat.
Wood, yang sebelumnya dikenal lewat perannya di serial Netflix Sex Education, terus terang mengakui bahwa bentuk giginya sering menjadi perhatian. Dalam wawancara dengan On Demand Entertainment, ia mengungkapkan bahwa giginya yang berbeda dari standar kecantikan Hollywood—yang menurutnya cenderung didominasi oleh penggunaan veneer—pernah membuatnya khawatir akan kariernya. Pengalaman di Chicago selama pertunjukan teater semakin menguatkan persepsinya tersebut. Seorang penonton bahkan menebak kewarganegaraannya hanya berdasarkan bentuk giginya. Namun, bukannya merasa minder, Wood justru mengambil pelajaran berharga dari pengalaman tersebut.
Perbedaan tersebut bahkan sempat membuatnya merasa canggung saat berada di antara para bintang Hollywood di lokasi syuting The White Lotus. Ia membandingkan gaya hidupnya yang sederhana di London Tenggara dengan kehidupan mewah para aktor Hollywood lainnya yang tinggal di Hollywood. Namun, perasaan canggung tersebut perlahan berubah menjadi kebanggaan diri. Alih-alih mengikuti tren penggunaan veneer atau botox, Wood memilih untuk tetap menerima penampilannya apa adanya. Dalam sebuah wawancara dengan The Hollywood Reporter, ia mengungkapkan bahwa keputusannya untuk tidak mengubah bentuk giginya terasa seperti sebuah aksi pemberontakan kecil terhadap standar kecantikan yang kaku. Sikap ini pula yang mendorong banyak penggemarnya untuk mengapresiasi dan mencintai bentuk gigi mereka sendiri.
Lebih jauh lagi, Wood menceritakan bahwa ia sempat merasa tidak percaya diri saat memulai kariernya di televisi. Ia bahkan berpikir bahwa kesempatannya untuk berperan dalam serial televisi terbatas hanya pada channel-channel tertentu di Inggris. Namun, perannya di Sex Education mengajarkannya hal baru. Ia menerima banyak pesan dari penggemarnya yang memiliki bentuk gigi serupa. Hal ini menjadi titik balik baginya dan kini ia merasa bangga dapat menginspirasi orang lain untuk merangkul keunikan diri mereka sendiri. Ia telah mengubah stigma negatif terkait bentuk gigi tertentu. Pengalaman ini menjadi pendorong Wood untuk terus percaya diri dan menonjolkan keunikannya. Ia melihatnya sebagai sebuah cara untuk melawan standar kecantikan yang homogen dan merayakan keberagaman. Inspirasi ini juga datang dari ikon model seperti Georgia Jagger, yang dengan percaya diri menunjukkan bentuk giginya yang khas. Wood pun terinspirasi untuk lebih percaya diri dengan penampilannya dan membuktikan bahwa kecantikan hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Melalui perannya di The White Lotus, Aimee Lou Wood membuktikan bahwa keberanian untuk menjadi diri sendiri, tanpa terbebani standar kecantikan konvensional, dapat membawa dampak positif, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain yang merasakan hal yang sama. Ia telah mengubah cara pandang publik tentang kecantikan, bukan hanya dengan aktingnya yang brilian, tetapi juga dengan keberaniannya untuk merangkul keunikannya dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.