Bank DKI: OJK Belum Menerima Pengajuan IPO
markdown Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum menerima pengajuan resmi terkait penawaran umum perdana saham (IPO) dari PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) OJK, Dian Ediana Rae, sebagai respons terhadap rencana Bank DKI untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Meskipun demikian, OJK secara aktif mendorong seluruh bank, termasuk BPD, untuk meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan melalui pendalaman pasar keuangan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan IPO, yang diharapkan dapat memperkuat permodalan bank, meningkatkan transparansi, serta memperbaiki tata kelola perusahaan sebagai entitas terbuka. OJK juga mendorong BPD untuk menerbitkan obligasi sebagai alternatif pendanaan.
Dalam keterangan tertulisnya, Dian Ediana Rae menekankan pentingnya pemenuhan prasyarat mendasar bagi BPD yang ingin melakukan IPO. Prasyarat tersebut meliputi:
- Disiplin fiskal pemerintah daerah
- Profesionalisme manajemen
- Tata kelola perusahaan yang baik
- Rentabilitas bank yang sehat
- Peringkat yang baik dari lembaga pemeringkat yang kredibel
Sebelumnya, Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyatakan bahwa Bank DKI berencana untuk melaksanakan IPO pada tahun ini. Agus mengungkapkan bahwa proses IPO telah memasuki tahap penilaian fundamental oleh konsultan independen. Hasil penilaian tersebut diharapkan dapat menjadi landasan bagi persiapan IPO selanjutnya. Namun, Bank DKI juga akan terus mencermati kondisi pasar yang dinamis sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Agus memperkirakan bahwa dana yang akan dihimpun dari IPO berkisar antara Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun. Namun, ia menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat sementara dan akan dievaluasi kembali berdasarkan kondisi pasar dan hasil penilaian fundamental.
Penundaan IPO sebelumnya disebabkan oleh perubahan situasi pasar yang tidak mendukung. Bank DKI berharap kondisi pasar tahun ini lebih kondusif sehingga rencana IPO dapat terealisasi sesuai target.