Perbaikan Halte Transjakarta Cakung Terbengkalai: Bina Marga Fokus pada JPO Akibat Maraknya Pencurian
Kerusakan sejumlah halte Transjakarta di sepanjang Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, menjadi sorotan utama. Kondisi halte yang memprihatinkan ini menuai kritik dan pertanyaan mengenai tanggung jawab pihak terkait.
Alih-alih memperbaiki halte Transjakarta yang rusak, Satuan Tugas (Satgas) Bina Marga Kecamatan Cakung justru memfokuskan perhatian pada perbaikan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah tersebut. Firman, perwakilan Satgas Bina Marga Kecamatan Cakung, menjelaskan bahwa perbaikan halte bukan merupakan kewenangan mereka, melainkan tanggung jawab Transjakarta.
"Bina Marga hanya (memperbaiki) JPO, halte kewenangan beda, itu mungkin di Transjakarta," ujarnya.
Fokus Bina Marga saat ini adalah melakukan revitalisasi dan perbaikan sementara pada JPO Cakung. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan masyarakat yang melintas, mengingat JPO tersebut sangat vital bagi aktivitas sehari-hari. Firman menambahkan bahwa perbaikan JPO ini bersifat sementara karena nantinya akan dilanjutkan oleh pihak vendor.
Empat JPO di Cakung menjadi prioritas perbaikan karena mengalami kerusakan yang signifikan. Kerusakan tersebut meliputi hilangnya besi-besi struktur JPO yang diduga akibat pencurian. Proses perbaikan dilakukan secara bertahap oleh petugas Bina Marga.
"Untuk fokus JPO Tipar Cakung dahulu, nanti lanjut yang lainnya," kata Firman.
Perbaikan JPO mencakup berbagai aspek, mulai dari pemasangan pembatas, perbaikan lantai, hingga penggantian atap yang rusak. Tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki yang melintas.
"Besi-besi JPO dipasang biar orang yang melintas nyaman. Ini kita kerjakan bertahap, utama railing atau pegangan JPO dulu, baru atap," jelas Firman.
Kondisi halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi sangat memprihatinkan. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa dari 13 halte yang ada, sebagian besar terbengkalai dan hanya menyisakan rangka besi, atap, dan tempat duduk. Pelat besi yang seharusnya menjadi pijakan tangga dan ruang tunggu penumpang banyak yang hilang akibat dicuri. Kaca-kaca di ruang tunggu dan loket juga raib, sementara dinding-dinding halte dipenuhi coretan vandalisme. Beberapa halte bahkan ditumbuhi semak-semak liar, menambah kesan tidak terurus.
Terlepas dari kondisi yang memprihatinkan, masih banyak penumpang yang tetap menunggu bus Transjakarta di area halte yang seharusnya menjadi tempat berteduh. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan halte Transjakarta bagi masyarakat, meskipun kondisinya jauh dari ideal.
Berikut adalah rangkuman kondisi halte Transjakarta Cakung:
- Kerusakan Parah: Banyak halte yang hanya menyisakan rangka besi dan atap.
- Pencurian: Pelat besi, kaca, dan komponen lain hilang dicuri.
- Vandalisme: Dinding halte penuh coretan.
- Terbengkalai: Dikelilingi semak-semak liar.
- Tetap Digunakan: Penumpang masih menunggu bus di halte yang rusak.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas dan koordinasi antar instansi terkait dalam pemeliharaan fasilitas publik. Sementara Bina Marga fokus pada JPO, perbaikan halte Transjakarta yang rusak seolah terabaikan, padahal keberadaannya sangat penting bagi kenyamanan dan keamanan pengguna transportasi umum.