Curug Ciparay: Keindahan Tersembunyi dan Mitos Pantangan di Tasikmalaya
Curug Ciparay, sebuah air terjun memesona yang terletak di Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menawarkan keindahan alam yang menakjubkan sekaligus menyimpan misteri yang telah menjadi cerita turun temurun. Air terjun ini berada di antara lembah Gunung Dinding Ari yang menjadi pembatas alami antara Tasikmalaya dan Garut.
Keindahan Curug Ciparay terletak pada air terjunnya yang jatuh dari ketinggian, menciptakan pemandangan yang memukau. Suasana sejuk pegunungan dan hijaunya pepohonan menambah daya tarik tempat ini. Namun, di balik keindahannya, Curug Ciparay dikenal dengan mitos yang menyebutkan bahwa pengunjung harus menjaga ucapan dan perilaku selama berada di area tersebut. Konon, berbicara sembarangan atau bersikap tidak sopan dapat menyebabkan kesurupan.
Mitos ini telah lama dipercaya oleh masyarakat setempat dan menjadi semacam aturan tak tertulis bagi para pengunjung. Menurut cerita yang beredar, energi alam di Curug Ciparay sangat kuat dan sensitif terhadap ucapan dan pikiran manusia. Oleh karena itu, menjaga kesopanan dan menghormati alam dianggap sebagai cara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Firmansyah, Kepala Desa Cidugaleun yang juga merupakan pengelola Curug Ciparay, membenarkan adanya kepercayaan tersebut. Ia mengatakan bahwa beberapa wisatawan, terutama perempuan yang sedang datang bulan, dilaporkan mengalami kesurupan saat berada di Curug Ciparay. Meskipun tidak dapat menjelaskan secara rinci penyebabnya, Firmansyah mengimbau para pengunjung untuk selalu menjaga perilaku dan ucapan selama berada di lokasi.
"Jangan sembarangan ngomong, jangan sompral kalau kata orang Sunda," ujarnya. Istilah 'sompral' dalam bahasa Sunda merujuk pada ucapan atau perilaku yang kurang sopan, seperti mengeluarkan kata-kata kotor atau menantang alam. Firmansyah menambahkan bahwa pihak pengelola tidak dapat melarang atau memeriksa kondisi setiap pengunjung, terutama terkait menstruasi, karena hal tersebut merupakan ranah pribadi.
Ateng Jaelani, seorang wisatawan yang pernah mengunjungi Curug Ciparay, berpendapat bahwa menjaga sikap dan perilaku adalah hal yang penting saat menikmati wisata alam di pegunungan. Apalagi, perjalanan menuju Curug Ciparay membutuhkan tenaga ekstra karena medannya yang cukup terjal.
"Harus dibarengi niat tadabur alam, tetap terhubung dengan Tuhan yang menciptakan keindahan alam ini. Jangan sompral betul, jangan buang sampah betul, kan sebenarnya menjaga perilaku tidak hanya sedang berada di dalam hutan, tapi di mana pun dan kapan pun," kata Ateng. Ia juga menambahkan bahwa kesurupan dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kondisi fisik yang kelelahan atau pikiran yang kosong.
Curug Ciparay menawarkan pengalaman wisata alam yang unik dengan kombinasi keindahan alam dan cerita mistis yang menyelimutinya. Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini, disarankan untuk selalu menjaga kesopanan, menghormati alam, dan berhati-hati dalam setiap ucapan dan perilaku agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa tips yang bisa diperhatikan saat mengunjungi Curug Ciparay:
- Berpakaian sopan dan tertutup.
- Menjaga ucapan dan perilaku selama berada di lokasi.
- Tidak membuang sampah sembarangan.
- Menghindari pikiran kosong atau melamun.
- Beristirahat yang cukup sebelum dan selama perjalanan.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan menghormati adat serta kepercayaan setempat, pengalaman berwisata di Curug Ciparay akan menjadi lebih menyenangkan dan berkesan.