Banjir Sungai Kampar Kembali Landa Pelalawan, Ribuan Jiwa Terdampak
Banjir Sungai Kampar Kembali Landa Pelalawan, Ribuan Jiwa Terdampak
Kabupaten Pelalawan, Riau, kembali dilanda banjir besar pada Jumat (7/3/2025). Bencana ini, yang disebabkan oleh luapan Sungai Kampar akibat dibukanya pintu bendungan PLTA Koto Panjang, telah merendam permukiman warga di sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Pangkalan Kerinci. Ketinggian air bervariasi, mencapai 1,7 meter di beberapa titik, mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat dan akses transportasi.
Ironisnya, kejadian ini terjadi hanya sekitar sebulan setelah banjir sebelumnya surut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan berulangnya siklus bencana yang sama di masa mendatang. Kapolsek Pangkalan Kerinci, AKP Tatit Rizkyan Hanafi, membenarkan bahwa lokasi terdampak banjir sebagian besar sama dengan banjir sebelumnya. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendataan warga terdampak dan terus memantau perkembangan debit air sungai.
Berikut beberapa wilayah yang terdampak banjir berdasarkan data yang dihimpun oleh pihak kepolisian:
- Desa Rantau Baru
- Desa Kuala Terusan
- Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur
- Kelurahan Kerinci Kota
- Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat
Sebanyak 32 jiwa telah mengungsi di Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, sementara banyak warga lainnya masih bertahan di rumah masing-masing, terutama mereka yang tinggal di rumah panggung. Namun, akses transportasi dan aktivitas perekonomian warga terhambat signifikan akibat genangan air yang merendam sejumlah ruas jalan desa, termasuk jalan menuju Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru. Untuk mencapai Desa Kuala Terusan, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif melalui Dusun Kualo, sementara akses ke Desa Rantau Baru hanya dapat dijangkau menggunakan sampan.
BPBD Pelalawan telah dilibatkan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mendirikan posko tanggap bencana dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Diperkirakan ribuan jiwa terdampak banjir ini mengingat kejadian serupa di akhir Januari 2025 telah merendam 18 desa dan kelurahan dan mengakibatkan 12.000 jiwa terdampak. Upaya mitigasi bencana jangka panjang perlu dipertimbangkan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa depan, termasuk solusi yang berkelanjutan untuk mengelola debit air Sungai Kampar dan dampaknya terhadap pemukiman warga.
Pemerintah daerah didesak untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem peringatan dini banjir dan meningkatkan koordinasi antar instansi terkait untuk penanggulangan bencana yang lebih efektif. Pentingnya penyediaan infrastruktur yang memadai dan tahan banjir juga menjadi sorotan untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Pelalawan.