Perjuangan Juan, Bocah NTT yang Alami Stunting dan Pembengkakan Akibat Dampak Perceraian Orang Tua

Kisah pilu datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Desa Manamas, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Seorang bocah berusia 7 tahun bernama Juan Alberto Margkes Sanbein harus berjuang melawan kondisi kesehatan yang memprihatinkan akibat dampak perceraian kedua orang tuanya.

Juan menderita pembengkakan pada kaki dan bokong yang semakin hari semakin membesar. Kondisi ini sudah dialaminya sejak kecil, setelah kedua orang tuanya, Yosep Soi Bana dan Sebastiana Ani Kolo, memutuskan untuk berpisah. Kini, Juan tinggal dalam keterbatasan bersama kakek, nenek, paman, tante, dan lima orang saudara sepupunya di sebuah rumah sederhana berukuran 4x6 meter persegi yang berdinding kayu dan berlantai semen bercampur tanah. Kebutuhan sehari-hari Juan sepenuhnya bergantung pada keluarga besarnya, ditambah sesekali kiriman uang dari kedua orang tuanya yang sudah tidak lagi bersama.

Kurangnya perhatian yang memadai membuat penyakit pembengkakan yang diderita Juan semakin parah. Selain itu, Juan juga didiagnosis mengalami stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Kondisi Juan yang memprihatinkan ini menarik perhatian Bhabinkamtibmas Desa Manamas, Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Rimson Panjaitan. Tergerak hatinya, Bripka Rimson melaporkan keadaan Juan kepada Kapolres TTU, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Eliana Papote.

Pada tanggal 24 April 2025, Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, bersama Dokter Ni Komang Pasek Nurhyang Jumantini dan sejumlah pejabat Polres TTU mengunjungi Juan dan keluarganya. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Juan telah mengalami pembengkakan pada kedua kakinya sejak usia 6 tahun. Pembengkakan tersebut muncul sejak Juan masih bayi dan terus membesar seiring dengan pertumbuhannya. Selain itu, pembengkakan juga muncul pada pantat sebelah kanan Juan secara bersamaan dengan pembengkakan pada kakinya. Ironisnya, meski menderita sakit, Juan tetap bersekolah di kelas 2 Sekolah Dasar Katolik (SDK) Manamas.

Diagnosis dokter mengungkapkan bahwa Juan menderita tumor dan stunting. Juan sendiri mengeluhkan rasa tidak nyaman akibat benjolan di pantatnya, terutama saat buang air besar. Mirisnya, Juan belum pernah mendapatkan pengobatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu.

Analisis fisik menunjukkan bahwa Juan mengalami kekurangan gizi yang parah dan membutuhkan asupan makanan bergizi, terutama yang kaya protein hewani dan susu. Meskipun demikian, hubungan sosial Juan di lingkungan sekitar, termasuk di sekolah, terjalin dengan baik.

Dokter Ni Komang menyarankan agar keluarga Juan lebih memperhatikan asupan makanan Juan dan memberikan makanan yang tinggi protein, energi, vitamin, mineral, serta serat. Selain itu, Juan disarankan untuk menggunakan stocking pada kedua kakinya agar pembengkakan tidak semakin parah, serta memposisikan kakinya lebih tinggi saat tidur.

Dokter juga menekankan pentingnya Juan untuk berobat ke Puskesmas agar penyakitnya dapat didiagnosis dan ditangani dengan tepat, sehingga kondisinya tidak semakin memburuk. Kapolres TTU AKBP Eliana Papote berharap adanya uluran tangan dari berbagai pihak untuk membantu meringankan beban Juan dan keluarganya. Sebagai wujud kepedulian, Kapolres TTU memberikan bantuan sosial Polri Peduli kepada Juan dan keluarganya.

Kisah Juan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya perhatian dan dukungan bagi anak-anak yang kurang beruntung, terutama mereka yang terdampak oleh masalah keluarga dan kekurangan gizi. Uluran tangan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka meraih masa depan yang lebih baik.

Berikut adalah saran perawatan yang diberikan oleh dokter:

  • Memperhatikan asupan makanan dan memberikan makanan yang tinggi protein, energi, vitamin, mineral, serta serat.
  • Menggunakan stocking pada kedua kakinya agar pembengkakan tidak semakin parah.
  • Memposisikan kakinya lebih tinggi saat tidur.
  • Berobat ke Puskesmas agar penyakitnya dapat didiagnosis dan ditangani dengan tepat.