Pencarian Warga Banyumas yang Hanyut di Sungai Tajum Masih Berlanjut

Pencarian Warga Banyumas yang Hanyut di Sungai Tajum Masih Berlanjut

Sebuah operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan tengah berlangsung di Sungai Tajum, Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyusul laporan hilangnya seorang warga bernama Kistam yang diduga hanyut saat mencari ikan pada Jumat pagi, 7 Maret 2025. Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan warga setempat dan memicu upaya intensif dari berbagai pihak untuk menemukan korban.

Kistam dilaporkan meninggalkan rumahnya sejak pukul 05.00 WIB untuk mencari ikan di Sungai Tajum. Namun, hingga pukul 09.00 WIB, ia belum juga kembali. Ketidakhadirannya membuat keluarga khawatir dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah desa dan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap. Petunjuk awal muncul sekitar pukul 05.30 WIB, saat warga setempat menemukan sebuah headlamp yang diduga milik Kistam hanyut di tengah aliran sungai, di sekitar lokasi Kistam biasa mencari ikan. Penemuan headlamp ini semakin memperkuat dugaan bahwa Kistam kemungkinan besar telah hanyut terbawa arus sungai.

Menanggapi laporan tersebut, Basarnas Cilacap langsung mengerahkan tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian intensif. Strategi pencarian yang terkoordinasi dengan baik dijalankan dengan melibatkan beberapa tim dan metode. Tim pertama berfokus pada penyisiran tebing sungai sejauh satu kilometer dari lokasi penemuan headlamp. Tim ini juga didukung oleh penggunaan drone UAV untuk pemantauan udara, memberikan pandangan yang komprehensif atas area pencarian. Sementara itu, Tim kedua berjaga di Jembatan Losari, memantau aliran sungai dari titik strategis tersebut guna mencegah korban terbawa lebih jauh. Kerja sama yang solid antara Basarnas, tim SAR lokal, dan warga sekitar sangat krusial dalam upaya pencarian ini.

Hingga petang hari, Jumat, 7 Maret 2025, upaya pencarian Kistam masih belum membuahkan hasil. Korban belum ditemukan, meskipun tim SAR gabungan telah bekerja keras dengan menggunakan berbagai teknik pencarian. Proses pencarian akan terus berlanjut hingga korban ditemukan, melibatkan penyisiran menyeluruh di sepanjang aliran sungai. Pihak berwenang berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan operasi SAR ini. Doa dan dukungan dari seluruh pihak diharapkan dapat memberikan kekuatan bagi keluarga korban dan tim SAR dalam menghadapi situasi yang sulit ini.

Upaya pencarian ini melibatkan berbagai pihak, menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama dalam menghadapi situasi darurat. Keberadaan drone UAV dalam operasi SAR ini juga menunjukan kemajuan teknologi dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di sekitar sungai atau perairan.

Langkah-langkah Pencarian:

  • Tim 1: Penyisiran tepi sungai (1 kilometer) dan pemantauan udara menggunakan drone UAV.
  • Tim 2: Pemantauan aliran sungai dari Jembatan Losari.
  • Metode: Penyisiran menyeluruh, pemantauan udara.

Situasi ini juga menyoroti pentingnya edukasi dan keselamatan dalam kegiatan di sekitar perairan. Semoga Kistam segera ditemukan dalam keadaan selamat.