Ketegangan di Selat Taiwan Meningkat: Deteksi 11 Balon Udara China Picu Kekhawatiran

Ketegangan di Selat Taiwan Meningkat: Deteksi 11 Balon Udara China Picu Kekhawatiran

Ketegangan geopolitik di Selat Taiwan kembali meningkat signifikan menyusul laporan Kementerian Pertahanan Taiwan yang mendeteksi 11 balon udara milik China mendekati wilayah udara pulau tersebut. Penampakan balon-balon udara ini, yang tercatat sebagai jumlah tertinggi sejak Desember 2023, terjadi bersamaan dengan aktivitas lima pesawat dan enam kapal perang China dalam periode 24 jam. Insiden ini menambah daftar panjang aksi-aksi militer China yang dinilai provokatif oleh pemerintah Taiwan dan memicu kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi konflik di kawasan tersebut. Kementerian Pertahanan Taiwan secara tegas mengecam tindakan China tersebut sebagai ancaman serius terhadap keselamatan penerbangan dan pelayaran internasional, sekaligus sebagai provokasi terang-terangan terhadap keamanan dan stabilitas regional. Kejadian ini terjadi setelah serangkaian insiden serupa, termasuk latihan militer China di lepas pantai Taiwan dan penampakan sejumlah besar pesawat tempur China di dekat wilayah udara Taiwan.

Situasi ini memperparah hubungan yang sudah tegang antara Taiwan dan China. Beijing secara konsisten menegaskan klaim kedaulatannya atas Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri dan menolak klaim tersebut. Ancaman penggunaan kekuatan oleh China untuk memaksakan kendali atas Taiwan telah berulang kali disampaikan, dan aktivitas militer China di sekitar pulau tersebut semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tanggapan atas meningkatnya aktivitas militer China, Taiwan telah meningkatkan kesiapsiagaan militernya, mengerahkan pasukan laut, udara, dan darat untuk memantau dan merespon setiap potensi ancaman. Pada 26 Februari 2025, misalnya, Taiwan mengerahkan pasukan setelah China mengumumkan latihan militer di dekat perairan pulau tersebut. Kementerian Pertahanan Taiwan saat itu menyebut latihan perang China tersebut sebagai tindakan berbahaya yang meningkatkan risiko kecelakaan dan eskalasi konflik.

Latihan militer China di lepas pantai Australia pada pekan sebelumnya, yang mengakibatkan pengalihan puluhan penerbangan komersial tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak Australia, semakin memperlihatkan pola tindakan China yang dinilai kurang transparan dan berpotensi menimbulkan konsekuensi internasional yang serius. Insiden tersebut memicu protes keras dari pemerintah Australia. Sementara itu, lonjakan jumlah pesawat dan kapal perang China di dekat Taiwan dalam minggu-minggu terakhir, termasuk pencatatan 45 pesawat China di dekat pulau itu dalam waktu 24 jam—jumlah tertinggi tahun ini—menunjukkan peningkatan signifikan dalam tekanan militer terhadap Taiwan. China sendiri membantah tuduhan tersebut, menyebut kegiatan militernya sebagai “latihan rutin”. Namun, serangkaian aksi militer yang agresif tersebut menunjukkan eskalasi nyata dalam ketegangan di Selat Taiwan dan menimbulkan kekhawatiran global akan potensi konflik bersenjata di kawasan tersebut.

  • Poin-poin penting:
  • Penampakan 11 balon udara China di dekat Taiwan.
  • Lonjakan jumlah pesawat dan kapal perang China di sekitar Taiwan.
  • Latihan militer China di dekat Taiwan dan Australia.
  • Ancaman penggunaan kekuatan oleh China terhadap Taiwan.
  • Kecaman Taiwan terhadap tindakan provokatif China.
  • Peningkatan kesiapsiagaan militer Taiwan.
  • Kekhawatiran internasional atas eskalasi ketegangan di Selat Taiwan.