Tragedi di Perairan Lewoleba: Ayah dan Anak Ditemukan Meninggal Saat Mencari Ikan
Duka menyelimuti Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah Yosep Wokal Wutun dan putrinya, Monika Lipat Wutun, ditemukan meninggal dunia di perairan Laut Lewoleba. Peristiwa tragis ini terjadi di sekitar wilayah timur Bandara Wunopito, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Monika pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan bernama Stefan pada Minggu (27/4/2025) sekitar pukul 23.10 Wita. Jasadnya ditemukan tersangkut di jaring ikan. Pencarian kemudian dilanjutkan untuk menemukan Yosep, yang akhirnya ditemukan pada Senin sore. Kasat Reskrim Polres Lembata, AKP Donatus Sare, mengonfirmasi bahwa jenazah Yosep akan dibawa ke RSUD untuk dilakukan visum.
Kronologi penemuan ini bermula ketika seorang nelayan bernama Alexis Arsat (47) dan anaknya sedang memeriksa perangkap ikan mereka pada Minggu sore, sekitar pukul 15.00 Wita. Mereka menemukan sesosok mayat laki-laki terapung dalam posisi tertelungkup, mengenakan baju hitam. Alexis dan anaknya segera kembali ke darat dan melaporkan penemuan tersebut kepada Yohanes Kia, yang kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian. Sayangnya, saat Alexis dan Yohanes kembali ke lokasi, jasad tersebut sudah tidak ada.
Pencarian terus dilakukan, dan sekitar pukul 19.00 Wita, Alexis dan empat temannya melihat isyarat lampu senter dari kejauhan. Mereka menghampiri sumber cahaya tersebut dan menemukan Stefan, yang tengah mencari ikan. Stefan menginformasikan bahwa ia menemukan jasad perempuan tersangkut di jaring ikannya. Alexis kemudian menyadari bahwa ada dua jasad yang berbeda, dan segera mencari pertolongan. Setibanya di pantai, ia mendapati banyak warga yang telah berkumpul untuk mencari Yosep dan Monika.
Menurut informasi yang dikumpulkan, Yosep dan Monika pergi mencari ikan di pantai sekitar pukul 11.00 Wita pada Minggu (27/4/2025). Jenazah Monika berhasil dievakuasi oleh polisi dan warga sekitar pukul 23.30 Wita pada Minggu malam. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Lewoleba untuk dilakukan visum dan pemulasaraan, sebelum disemayamkan di rumah duka.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Monika. Diduga, korban meninggal dunia akibat asfiksia (sesak napas) karena tenggelam, yang ditandai dengan keluarnya busa putih dari mulutnya. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi terhadap kedua jenazah.