Pembukaan Kembali Pasar Kerja Arab Saudi: Peluang Emas Remitansi Bagi Indonesia
markdown Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan pembukaan kembali penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi, sebuah langkah strategis yang diproyeksikan akan membawa dampak ekonomi signifikan bagi negara. Inisiatif ini diharapkan dapat menghasilkan remitansi yang mencapai angka fantastis, yaitu US$ 2,45 miliar atau setara dengan Rp 41,16 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.800 per dolar AS). Proyeksi ini diungkapkan oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI.
Target penempatan PMI di Arab Saudi pada tahun 2025 adalah sebanyak 400.000 orang, yang terdiri dari 300.000 pekerja di sektor domestik dan 100.000 pekerja di sektor formal. Dari jumlah tersebut, sektor domestik diproyeksikan menyumbang remitansi sebesar US$ 1,08 miliar, sementara sektor formal diharapkan menghasilkan US$ 1,37 miliar. Pembukaan kembali pasar kerja Arab Saudi ini tidak hanya berpotensi meningkatkan devisa negara melalui remitansi, tetapi juga diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Pemerintah memperkirakan, langkah ini dapat menurunkan angka pengangguran hingga 6,1% pada tahun 2025.
Penempatan PMI akan dilakukan melalui dua skema utama, yaitu melalui agensi (Maktab Istiqdam) dan melalui syarikah (perusahaan). Penempatan melalui agensi akan dilakukan secara terbatas dengan pengawasan yang ketat, sementara skema penempatan melalui syarikah akan tetap dilanjutkan sebagai salah satu opsi utama. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari rencana pencabutan moratorium penempatan pekerja migran ke Arab Saudi yang telah diberlakukan sejak tahun 2015. Pencabutan moratorium ini membuka peluang kerja bagi sekitar 600.000 warga negara Indonesia di berbagai sektor di Arab Saudi.
Pemerintah menargetkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama penempatan pekerja migran dengan Arab Saudi paling lambat pada bulan Maret. Dengan adanya MoU ini, diharapkan pemberangkatan pertama pekerja migran Indonesia ke Arab Saudi dapat dimulai pada bulan Juni 2025. Arab Saudi menawarkan 600 ribu lapangan kerja, yang sebagian besar berada di sektor pekerjaan rumah tangga dan sisanya di sektor formal dengan berbagai bidang keahlian.
Rincian Target Penempatan dan Proyeksi Remitansi:
- Total Target Penempatan 2025: 400.000 PMI
- Sektor Domestik: 300.000 pekerja (Proyeksi Remitansi: US$ 1,08 miliar)
- Sektor Formal: 100.000 pekerja (Proyeksi Remitansi: US$ 1,37 miliar)
- Total Proyeksi Remitansi: US$ 2,45 miliar
- Potensi Pengurangan Pengangguran: 6,1%