Kisah Sukses Pak Gareng: Bakso Beranak Ikonik di Pulau Tidung yang Meroket Berkat KUR BRI
Pulau Tidung, bagian dari gugusan Kepulauan Seribu, bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga surga kuliner. Salah satu yang wajib dicoba adalah Bakso Putra Solo milik Pak Triono, yang lebih dikenal dengan sapaan Pak Gareng. Warung bakso sederhana ini, yang buka setiap malam, telah menjadi magnet bagi wisatawan dan warga lokal.
Perjalanan usaha Pak Gareng dimulai sekitar dua dekade lalu dengan gerobak bakso sederhana. Kegigihan dan tekadnya untuk mengembangkan usaha membawanya menjadi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pada tahun 2022, mimpi Pak Gareng untuk memiliki warung bakso permanen terwujud berkat pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar Rp 50 juta. Modal tersebut digunakan untuk membangun sebuah kedai yang mampu menampung hingga sepuluh pelanggan.
Rahasia kelezatan bakso Pak Gareng terletak pada penggunaan daging sapi segar yang dibelinya langsung dari pasar. Baksonya terkenal dengan tekstur lembut, kuah gurih yang ringan, serta tambahan tetelan, mie, dan daun bawang. Selain bakso biasa, menu andalan lainnya adalah bakso beranak, berukuran sebesar bola tenis yang berisi potongan gajih dan beberapa bakso kecil lainnya. Tak ketinggalan, mie ayam dengan pilihan yamin atau kuah juga menjadi favorit pelanggan. Bahkan, bakso telur menjadi incaran anak-anak.
Setiap malam, warung bakso Pak Gareng selalu ramai dikunjungi pelanggan. Suasana semakin meriah seiring berjalannya waktu. Aroma kuah bakso yang menggoda dan embusan angin laut menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Rombongan wisatawan domestik pun tak ketinggalan untuk mencicipi kelezatan bakso Pak Gareng.
Berkat pinjaman KUR BRI, Pak Gareng mampu mengembangkan usahanya secara signifikan. Setelah pinjaman pertama, ia kembali meminjam Rp 65 juta untuk menambah modal. Ia sangat bersyukur atas bantuan yang diterimanya dari BRI, yang memungkinkannya untuk terus mengembangkan usaha tanpa harus meminjam dari pihak lain. Pak Gareng tinggal sendiri di Pulau Tidung, sementara istrinya menetap di Magetan, Jawa Timur. Setiap hari, ia menjalankan usahanya seorang diri tanpa karyawan.
Omzet yang diperoleh Pak Gareng bervariasi, tergantung pada kondisi pasar. Pada hari-hari ramai, ia bisa meraup keuntungan antara Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Namun, ada juga masa-masa sepi ketika omzetnya hanya sekitar Rp 600 ribu. Uang hasil pinjaman dari BRI tidak hanya digunakan untuk modal usaha, tetapi juga ditabung untuk kebutuhan lain.
Harga bakso Pak Gareng sangat terjangkau, baik bagi wisatawan maupun warga lokal. Semangkok bakso dijual seharga Rp 10 ribu, mie ayam Rp 12 ribu, dan bakso beranak Rp 25 ribu. Setiap hari Kamis, Teras BRI Kapal 'Bahtera Seva I' melayani di pulau ini. Kru kapal selalu menyempatkan diri untuk makan malam di warung Pak Gareng. Bahkan, mereka selalu memesan dua menu sekaligus, yaitu mie ayam dan bakso.
Mantri BRI, Redi, sangat mendukung usaha Pak Gareng. Ia yakin bahwa dengan niat dan manajemen yang baik, usaha bakso Pak Gareng memiliki potensi untuk terus berkembang. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya pelanggan yang datang ke warungnya, termasuk wisatawan. BRI berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Tidung, agar semakin maju dan berkembang. Pinjaman KUR BRI tanpa jaminan, khususnya KUR Mikro, memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan modal hingga Rp 50 juta tanpa perlu memberikan agunan tambahan. Syarat untuk mendapatkan pinjaman KUR BRI antara lain usaha yang layak, riwayat kredit yang baik, dan dokumen pendukung seperti KTP, KK, dan dokumen usaha.