Aparat Prancis Tangkap Puluhan Tersangka Terkait Serangan di Beberapa Penjara

Gelombang penggerebekan yang dilakukan oleh kepolisian Prancis membuahkan hasil dengan penangkapan sedikitnya 20 orang yang diduga terlibat dalam serangkaian serangan terhadap fasilitas penjara di berbagai wilayah negara itu. Operasi ini merupakan respon atas meningkatnya kekhawatiran di kalangan staf penjara dan juga pemerintah, menyusul beberapa insiden yang mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan penjara.

Operasi penggerebekan yang dilakukan serentak pada dini hari menyasar beberapa kota besar di Prancis, termasuk Paris, Marseille, Lyon, dan Bordeaux. Sumber informasi yang dekat dengan penyelidikan mengkonfirmasi bahwa operasi masih berlangsung. Identitas dan peran spesifik dari masing-masing individu yang ditangkap belum dirilis secara resmi, namun pihak berwenang menekankan bahwa penangkapan ini adalah langkah signifikan dalam mengungkap jaringan yang bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.

Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah menegaskan komitmennya untuk menindak tegas para pelaku serangan terhadap penjara. Ia menyatakan bahwa para pelaku akan diusut, diadili, dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Menteri Kehakiman Prancis, Gerald Darmanin, menyampaikan apresiasi kepada para penegak hukum atas kerja keras mereka dalam menangkap para tersangka. Ucapan terima kasih juga disampaikan melalui platform media sosial X, menekankan pentingnya kerjasama antara hakim dan petugas kepolisian dalam menjaga keamanan lembaga pemasyarakatan.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, juga memberikan pujian kepada tim penyidik atas profesionalisme mereka yang dinilai tinggi. Keberhasilan penangkapan dalam waktu singkat ini dianggap sebagai bukti efektivitas strategi dan taktik yang diterapkan oleh aparat kepolisian. Pemerintah Prancis menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus ini dan memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa keamanan dan ketertiban akan ditegakkan.

Sebuah kelompok yang menamakan diri DDPF (yang mengklaim membela hak-hak tahanan di Prancis), mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap penjara dan petugas penjara selama beberapa pekan terakhir. Mereka mengunggah video dan menyampaikan ancaman melalui platform pesan terenkripsi Telegram. Namun, sumber kepolisian menyatakan bahwa meskipun beberapa kejadian menunjukkan indikasi kejahatan terorganisir, beberapa tindakan lainnya mengarah pada keterlibatan kelompok sayap kiri. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap motif dan afiliasi dari para pelaku serangan.