JPO Cakung Direhabilitasi, Target Selesai dalam Dua Bulan
Pemerintah Kota Jakarta Timur tengah melakukan perbaikan signifikan pada jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak di kawasan Cakung. Proses rehabilitasi ini ditargetkan rampung dalam kurun waktu satu hingga dua bulan mendatang. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap kondisi JPO yang mengalami kerusakan dan tidak dapat difungsikan secara optimal.
Wiwik Wahyuni, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga Jakarta, mengonfirmasi bahwa pengerjaan perbaikan JPO Tipar Cakung telah dimulai. Menurutnya, tim dari Dinas Bina Marga tengah berupaya keras untuk menyelesaikan perbaikan secepat mungkin agar JPO tersebut dapat segera digunakan kembali oleh masyarakat. Kondisi JPO saat ini memang belum memungkinkan untuk dilintasi karena masih dalam tahap perbaikan intensif.
Selain fokus pada JPO Cakung, Dinas Bina Marga juga berencana melakukan perbaikan serupa pada beberapa jembatan lain di wilayah Jakarta. Hal ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan infrastruktur publik tetap aman dan nyaman digunakan oleh warga.
Sebelumnya, Dinas Bina Marga Provinsi Jakarta telah mengambil tindakan tegas terkait JPO dan halte Transjakarta yang terbengkalai akibat maraknya aksi pencurian material besi. Sebagai langkah awal, akses menuju JPO yang dinilai tidak layak fungsi telah ditutup untuk menghindari potensi bahaya bagi masyarakat.
Untuk membahas langkah-langkah strategis selanjutnya, Dinas Bina Marga telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemilik halte dan JPO. Pertemuan tersebut melibatkan perwakilan dari PT Jakarta Tollroad Development, PT United Tractor, PT Transportasi Jakarta, BPAD Provinsi Jakarta, dan Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta. Tujuannya adalah untuk mencari solusi komprehensif dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kondisi halte Transjakarta di sepanjang Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, sebelumnya juga menjadi sorotan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sejumlah halte mengalami kerusakan dan terbengkalai. Material seperti pelat besi tangga dan ruang tunggu hilang, kaca-kaca pecah, dinding dipenuhi vandalisme, bahkan beberapa halte ditumbuhi semak belukar. Pemerintah Kota Jakarta berkomitmen untuk memulihkan kondisi infrastruktur publik ini demi kenyamanan dan keselamatan warga.