Pondok Gontor Magelang Berduka: Tembok Kolam Ambruk, Empat Santri Meninggal Dunia
Tragedi menimpa Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (25/4/2025). Tembok kolam pondok pesantren tersebut ambruk, menimpa puluhan santri yang sedang berada di kamar mandi.
Akibat kejadian nahas ini, empat santri dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, yang mengunjungi lokasi kejadian pada Senin (28/4/2025), menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa insiden ini murni disebabkan oleh bencana alam, bukan karena adanya kelalaian konstruksi.
"Kejadian ini memang murni ada bencana (alam)," ujar Taj Yasin, seraya menambahkan bahwa pergerakan tanah yang tidak terduga menjadi penyebab utama ambruknya tembok kolam. Ia juga menyatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian hanya bertujuan untuk mengetahui kronologi kejadian, dan tidak ada indikasi kelalaian dalam pembangunan.
Tim penyelamat dari Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur mengalami kesulitan dalam proses evakuasi karena tebalnya fondasi tembok dan sempitnya celah ruangan kamar mandi. Koordinator Basarnas, Basuki, menjelaskan bahwa tembok kolam memiliki ketebalan 50 cm, panjang 15 meter, dan tinggi 3 meter.
Keempat santri yang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan adalah:
- Wildan Syifaul Haq asal Surabaya
- Reyfhan Hafidz dari Tangerang
- Bima Arya asal Surabaya
- Fadhil Hanafi dari Depok.
Seluruh korban luka-luka telah dievakuasi dan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Merah Putih. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui berbagai dinas dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan bantuan logistik, bahan pangan, serta santunan kepada keluarga korban.
Bantuan yang diberikan meliputi:
- Dukungan logistik dan bahan pangan lokal dari Dinas Sosial Provinsi Jateng senilai Rp 20.702.000
- Logistik makanan dan non-permakanan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jateng senilai Rp 10.336.000
- Bantuan rehabilitasi bangunan dari Baznas Jateng senilai Rp 50 juta
- Santunan kepada masing-masing keluarga korban jiwa dari Baznas Jateng senilai Rp 10 juta.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama di lingkungan pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan dan infrastruktur di area rawan bencana, serta memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat.