Legislator NasDem Soroti Distribusi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago, menyoroti insiden keracunan makanan yang dikaitkan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di berbagai daerah. Irma menekankan perlunya investigasi mendalam terhadap kasus-kasus keracunan tersebut, mempertanyakan mengapa hanya sebagian siswa yang terdampak di sekolah yang sama.

Menurut Irma, pola keracunan yang teramati menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Ia mencontohkan, dari total siswa di sebuah sekolah, hanya sekitar 10 hingga 20 persen yang mengalami masalah kesehatan. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai penyebab keracunan yang seharusnya berdampak lebih luas jika memang berasal dari sumber makanan yang sama.

"Distribusi makanan membutuhkan pengelolaan yang cermat, sangat sensitif, dan pengawasan yang ketat," ujar Irma. Ia mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk penyedia makanan (catering), yayasan, dan perwakilan BGN di lapangan. Koordinasi yang baik diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Kasus keracunan massal terkait program MBG telah terjadi beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, menimpa siswa dari berbagai tingkatan pendidikan di berbagai daerah. Kasus terbaru terjadi di Cianjur, Jawa Barat, di mana puluhan siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut. Gejala yang dialami meliputi mual, sakit perut, dan diare.

Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus keracunan ini. Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan bahwa penetapan status KLB bertujuan untuk mempermudah proses pendataan, pemantauan, dan penanganan medis terhadap para korban. Sampel makanan dan muntahan korban telah dikirim ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut.

Kondisi siswa yang mengalami keracunan berangsur membaik. Sebagian besar siswa yang sempat dirawat di rumah sakit telah diperbolehkan pulang. Namun, beberapa siswa dan guru masih menjalani perawatan intensif akibat gejala keracunan yang mereka alami.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Investigasi Mendalam: Perlu dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti keracunan dan memastikan keamanan pangan program MBG.
  • Pengawasan Ketat: BGN harus meningkatkan pengawasan terhadap proses distribusi dan penyediaan makanan program MBG.
  • Koordinasi Lintas Sektor: Koordinasi yang baik antara BGN, penyedia makanan, dan pihak sekolah sangat penting untuk mencegah kasus serupa.
  • Penanganan Cepat dan Tepat: Pemerintah daerah harus memberikan penanganan medis yang cepat dan tepat bagi para korban keracunan.