May Day: Serikat Pekerja Nyatakan Dukungan dan Ajukan 6 Tuntutan Utama kepada Pemerintah

Perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun ini diwarnai dengan deklarasi dukungan dari sebagian besar pekerja Indonesia kepada pemerintah. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan bahwa mayoritas buruh mendukung kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah saat ini.

Deklarasi dukungan ini akan diwujudkan dalam aksi besar-besaran yang akan digelar di Lapangan Monas, Jakarta. Iqbal menyatakan kehadiran perwakilan pemerintah dalam acara tersebut sebagai sinyal positif bahwa aspirasi para pekerja didengarkan dan diperhatikan. Beberapa kebijakan pemerintah yang diapresiasi oleh kalangan buruh antara lain kenaikan upah minimum, antisipasi dampak kebijakan impor dari negara lain, dan pembentukan satuan tugas khusus untuk menangani masalah pemutusan hubungan kerja (PHK).

Selain menyampaikan dukungan, momentum May Day juga dimanfaatkan oleh para buruh untuk menyuarakan sejumlah tuntutan penting. Setidaknya ada enam isu utama yang menjadi fokus perjuangan para pekerja:

  • Penghapusan Outsourcing: Sistem alih daya atau outsourcing dinilai merugikan pekerja karena mengurangi kepastian kerja dan kesejahteraan.
  • Pembentukan Satgas PHK: Pembentukan satuan tugas khusus untuk menangani masalah PHK diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih bagi pekerja yang terkena dampak.
  • Upah Layak: Tuntutan upah yang layak menjadi isu klasik yang terus diperjuangkan oleh buruh untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup.
  • Revisi UU Ketenagakerjaan: Revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi pekerja.
  • RUU PPRT: Pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) untuk memberikan perlindungan hukum dan sosial bagi pekerja rumah tangga.
  • RUU Perampasan Aset: Pemberantasan korupsi melalui pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memastikan keadilan ekonomi dan sosial.

Rencananya, puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di sekitar Jakarta akan memadati Lapangan Monas untuk menyampaikan aspirasi mereka. Selain aksi di Jakarta, peringatan Hari Buruh Internasional juga akan dilakukan di berbagai daerah lain di seluruh Indonesia.