BTN Jalin Kemitraan Strategis dengan Qatar untuk Dukung Program Satu Juta Rumah, Analis Optimis terhadap Prospek Saham BBTN
PT Bank Tabungan Negara (BTN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program perumahan nasional melalui kemitraan strategis dengan investor asing. Terbaru, BTN menggandeng Al Qilaa International Group, sebuah perusahaan investasi terkemuka asal Qatar, untuk bersama-sama merealisasikan program satu juta rumah.
Direktur Utama BTN, Nixon L.P Napitupulu, mengungkapkan bahwa tim teknis dari Al Qilaa International akan segera mengunjungi Indonesia untuk melakukan peninjauan lokasi proyek dan memulai tahap perencanaan awal. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama strategis antara BTN dan Al Qilaa yang telah dilakukan sebelumnya di Doha.
"Diperkirakan pada bulan Mei atau Juni, tim Al Qilaa akan tiba di Indonesia untuk meninjau lokasi proyek, menyusun desain awal, dan memulai pekerjaan teknis lainnya," ujar Nixon dalam forum pertemuan analis.
Fokus utama Al Qilaa dalam kerjasama ini adalah pembangunan apartemen yang menyasar segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) di wilayah Jakarta. Proyek ini akan menjadi bagian penting dari upaya mencapai target program satu juta hunian, khususnya di wilayah perkotaan.
Nixon juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam bentuk penyediaan lahan dan kemudahan perizinan bagi investor, sehingga dapat mempercepat realisasi target program perumahan.
Dalam kemitraan ini, BTN akan berperan sebagai penyedia pembiayaan dengan skema bersubsidi untuk setiap unit apartemen yang dibangun oleh Al Qilaa. Meskipun detail skema, harga jual, dan tingkat bunga masih dalam tahap finalisasi, BTN berupaya untuk membuat persyaratan kepemilikan apartemen bersubsidi menjadi lebih fleksibel.
Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar, menjelaskan bahwa BTN telah memperluas syarat pengajuan kredit subsidi. Jika sebelumnya hanya masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp 8 juta yang memenuhi syarat, kini konsumen dengan penghasilan hingga Rp 14 juta juga berpeluang mendapatkan fasilitas kredit subsidi.
Pelonggaran syarat ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar BTN dan mempercepat penyerapan kredit, mengingat masyarakat dengan penghasilan yang lebih tinggi cenderung memiliki kemampuan mengangsur yang lebih baik dan potensi risiko kredit bermasalah yang lebih terdiversifikasi.
Analis dari Lotus Andalan Sekuritas, Sharlita Malik, menilai positif perkembangan kerjasama BTN dengan Al Qilaa sebagai katalis positif bagi pergerakan saham BBTN. Kinerja keuangan BTN yang semakin membaik, tercermin dari laporan keuangan kuartal I-2025, juga menjadi faktor pendukung.
"Harga saham BBTN saat ini masih berada di bawah nilai wajarnya. Fundamental yang semakin kuat, perbaikan kinerja keuangan, dan prospek bisnis yang terkait dengan proyek strategis pemerintah di sektor perumahan dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk mulai melakukan akumulasi," kata Sharlita.
Sharlita juga menyoroti valuasi saham BBTN yang menarik, dengan rasio PBV (Price to Book Value) hanya sebesar 0,43 persen. Hal ini mengindikasikan potensi kenaikan harga saham yang lebih besar dibandingkan risiko penurunan.
Analis dari BRI Danareksa Sekuritas mengapresiasi keberhasilan BBTN dalam meningkatkan NIM (Net Interest Margin) sebesar 30 bps menjadi 3,6 persen pada kuartal I-2025. Perbaikan juga terjadi pada biaya dana (cost of fund) yang turun menjadi 4,05 persen dibandingkan kuartal IV-2024 sebesar 4,09 persen.
BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik target harga saham BBTN sejalan dengan peningkatan target kinerja tahun ini dan realisasi kinerja keuangan kuartal I 2025 yang melampaui ekspektasi.
Tim riset Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.500. Mereka mencatat pertumbuhan laba sebesar 5 persen pada kuartal I-2025 yang didukung oleh penyesuaian pengakuan pendapatan bunga.
Mandiri Sekuritas juga memberikan apresiasi terhadap upaya BBTN dalam memperkuat platform digital dan mendirikan pusat pemrosesan pinjaman baru.